Kamis, 20 Oktober 2016

Published 06.08.00 by Admin

Gejala Demam Berdarah Pada Anak - Waspadai Fase Ini

Ciri - Ciri Demam Berdarah

Demam Berdarah : Tanda,Gejala,Pengobatan,Pencegahan
Foto : Thinkstock

Apa Itu Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit pada anak yang paling menakutkan bagi banyak orang tua. Angka kejadian demam berdarah di Indonesia bertambah setiap tahunnya, dan menurut data terakhir angka kejadiannya adalah sekitar 50 per 100.000 penduduk. Jika perhitungan ini dihubungkan dengan fakta bahwa saat ini pendudk Indonesia berjumlah sekiar 240 juta jiwa, maka itu berarti setiap tahunnya ada sekitar 120.000 penduduk yang terkena demam berdarah dengue. 

Anak-anak, remaja, dan manula menempati posisi terbesar sebagai penderita. Di Indonesia sendiri demam berdarah kerap menimbulkan wabah, terutama pada bulan Desember sampai Maret.

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini telah dikenali empat varian virus demam berdarah, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. DEN-3 merupakan yang terbanyak dan sering menyebbakan kasus demam berdarah yang berat, Jika virus ini menginfeksi manusia (melalui gigitan nyamuk), maka virus ini akan berkembang biak sampai muncul gejala klinis.

Jika anak berada dalam keadaan sehat dan optimal, maka ada kemungkinan ia tidak akan sakit, maka ada kemungkinan ia tidak akan sakit. Namun jika muncul gejala klinis, maka dapat dikatakan demam berdarah, mulai dari ringan sampai berat, yaitu : demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue.

Tanda Dan Gejala Demam Berdarah

Tanda dan gejala dari demam beradarah bervariasi, mulai dari ringan (asimtomatis/tidak bergejala) sampai berat (sindrom syok dengue). Pada umumnya tanda dan gejala yang timbul adalah demam yang tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri di otot, kehilangan nafsu makan, dan pada beberapa keadaan dapat ditemukan ruam kemerahan. Pada orang Indonesia ruam ini kerap tidak muncul (kalaupun ada biasanya justru muncul pada saat pemulihan atau disebut ruam konvalesens).

Jika disertai tanda-tanda pendarahan seperti mimisan atau pendarahan gusi maka hal itu berarti sudah masuk dalam tahap yang lebih berat, yaitu demam berdarah dengue (DBD). Jika demam berdarah dengue tidak ditangani dengan baik maka dapat berlajut ke fase syok (sindrom syok dengue) yang ditandai dengan nadi lemah, tekanan darah turun, tangan dan kaki dingin, hingga kesadaran terganggu (pada fase akhir).

Syok terjadi karena adanya perembesan plasma, yaitu pergeseran cairan dalam pembuluh darah yang masuk ke dalam jaringan sehingga pembuluh darah kolaps dan kekurangan cairan. Darah menjadi lebih kental dan inilah yang menyebbakan tingkat kekentalan darah (hematokrit) meningkat. Sindrom syok dengu inilah yang kerap menjadi penyebab kematian pada penderita DBD.

Demam berdarah dangue, pelana kuda
Foto : bacasitus
Umumnya demam pada demam berdarah dengue cukup khas, yaitu ditandai dengan demam bifasik yang berbentuk seperti pelana kuda. Kurang lebih pada 3-5 hari pertama demam cukup tinggi, setelah itu biasanya demam akan turun mendekati normal, lalu setelah 2-3 hari demam akan meningkat lagi.

Fase ketika demam turun (setelah hari ketiga) inilah yang disebut fase kritis karena terjadi perembesan darah dari dalam pembuluh darah ke jaringan yang dapat menyebabkan syok. Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa tanda demam seperti ini tidak selalu ditemukan pada anak penderita demam berdarah.


      edit