Minggu, 18 Desember 2016

Published 13.16.00 by Admin

Kolik Pada Bayi - Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

Kolik pada Bayi


Bayi yang menangis sambil menjerit keras, tetapi segera berhenti setelah disusui atau diganti popoknya adalah hal biasa. Namun, jika bayi menjadi sangat rewel dan menangis tanpa henti selama berjam-­jam, apakah hal itu normal ? Jika bayi Anda mengalami hal ini, mungkin saja ia mengalami kolik.

Selain menangis seperti kesakitan, kolik kadang-­kadang di sertai dengan gerakan lengan dan tungkai meronta­-ronta dan kentut berlebih. Penyebab kolik belum jelas diketahui. 

Banyak teori yang mencoba menerangkannya, seperti kemungkinan alergi protein susu sapi, bayi terlalu banyak menelan udara saat menangis sehingga perutnya kembung, dan kemampuan sistem saraf yang masih belum berkembang sempurna, tetapi tidak satupun yang menjelaskan dengan baik. 

Sekitar seperlima bayi mengalami kolik, dengan usia tersering 2–4 minggu, dan akan menghilang ketika berusia 3–4 bulan
Berapa Lama Bayi Tidur ?

Bayi baru lahir membutuhkan 16-20jam sehari untuk tidur. Banyaknya waktu yang digunakan untuk tidur ini karena “jam tubuh”­nya yang belum sempurna dan frekuensi menyusui yang cukup sering sehingga bayi akan sering terbangun. Seiring dengan bertambahnya usia, jam tidur dalam 24 jam akan berkurang dan bayi akan tidur lebih lama dalam tiap episode tidurnya.

Berikut Beberapa Hal yang Dapat Orangtua Lakukan ketika Menghadapi Bayinya Kolik


• Meskipun belum jelas hubungannya, ibu yang menyusui bayi dapat menghindari produk susu, kafein, bawang, dan kubis dari makanannya, bila bayinya mengalami kolik yang berulang.

• Saat kolik berlangsung, atur jarak pemberian ASI paling cepat tiap dua jam untuk menghindari minum terlalu banyak.

• Gendong bayi dan ajak berjalan­-jalan, agar ia merasakan goyangan lembut.

• Nyalakan kipas angin, mesin cuci, pengering rambut, atau alat elektronik yang mengeluarkan bunyi berirama konstan dengan volume yang tidak keras untuk mengalihkan perhatian sang bayi dan menenangkannya.

• Boleh memberikan empeng, jika bayi menyukainya. Namun, perlu diingat, meneruskan kebiasaan menggunakan empeng mempunyai dampak negatif.

• Letakkan perut bayi di atas lutut ibu dan usap-­usap punggungnya.

• Jika ibu/ayah yang mengasuh bayi yang sedang mengalami kolik sampai mengalami stres mendengarkan tangisan bayinya, serahkan bayi pada orang lain untuk dijaga sementara. Jangan sampai Anda mengguncang­-guncang tubuh bayi yang mengalami kolik karena tidak tahan menghadapi kolik bayi Anda.


Jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak normal di luar kolik, maka segera konsultasikan ke dokter.


      edit