Bahaya Penyakit Malaria
Malaria diketahui dapat menyebabkan anemia, yaitu terjadinya kekurangan darah pada penderita karena banyaknya sel – sel darah merah yang hancur dirusak oleh plasmodium. Sedangkan anemia pada Ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir dengan anemia dan menyebabkan kematian. Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun, mudah terkena infeksi penyakit lain, daya kerja menurun dan dapat menjadi bodoh karena pertumbuhan otak terganggu. Manifestasi malaria berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan, kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian
[1] Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang semua orang, laki – laki, perempuan, dan semua golongan umur, termasuk bayi dan anak- anak.
[2] Gejala malaria mencakup demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal–pegal (gejala lokal spesifik).
[3] Jenis-jenis malaria:
- Malaria falsiparum, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, dengan gejala demam intermiten atau terus menerus. Jenis malaria ini umumnya sering berkembang menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian
- Malaria vivaks, disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan interval 2 hari. Malaria vivax juga dapat berkembang menjadi malaria berat.
- Malaria ovale, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis bersifat ringan Pola demam seperti malaria vivaks
- Malaria malariae,disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval demam 3 hari.
- Malaria knowlesi, disebabkaoleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai Malaria falsiparum.
[Baca Juga : Apa Itu Demam Berdarah : Penjelasan Tanda Serta Gejala ]
[Baca Juga : Cara Memeriksa, Mencegah dan Mengobati Penyakit Demam Berdarah]
Cara Aman Hindari Malaria
Penyakit Malaria itu bisa dihindari. Beberapa cara bisa Anda coba agar tetap sehat tanpa malaria.
1. Menghindari gigitan nyamuk malaria dengan :
- Tidur di dalam kelambu berinsektisida atau Long Lasting Insectiside Nets (LLIN)
- Pada malam hari berada di dalam rumah.
- Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
- Memakai obat nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan obat nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi ruangan.
- Menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal.
2. Mencegah adanya tempat-tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk malaria, dengan:
- Membersihkan rumput dan semak di tepi saluran air.
- Melipat kain-kain yang bergantungan.
- Mengusahakan keadaan di dalam rumah tidak ada tempat yang gelap dan lembab dengan memasang genting kaca dan membuka kaca
- Membersihkan semak-semak di sekitar rumah
- Mengalirkan genangan-genangan air
- Menimbun dengan tanah atau pasir semua genangan air di sekitar rumah.
- Membunuh nyamuk dewasa
- Menyemprot rumah dengan racun serangga (insektisida)
- Membunuh jentik nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik.
- Membunuh jentik nyamukdengan menebarkan obatanti larva (jentik) pada genangan air.
- Melestarikan hutan bakaudi rawa-rawa sepanjang pantai
Mengobati Penderita Malaria
Setiap orang dengan gejala malaria yang datang ke pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, rumah sakit) akan menjalani pemeriksaan sediaan darah tepi. Hal ini untuk memastikan apakah di dalam darahnya terdapat parasit malaria (plasmodium). Di daerah terpencil dapat dilakukan diagnosis dengan RDT.
Setiap orang yang sediaan darahnya positif parasit malaria diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) secara gratis yaitu Artemisinin based Combination Therapy (ACT). ACT yang digunakan oleh program saat ini adalah DHP (kombinasi Dihidro Artemisinin dan Piperakuin). Pengobatan akan diberikan selama 3 hari dan kemudiandilakukan pemantauan perkembangan penyakit melalui pemeriksaan mikroskopis.
Sedangkan untuk penderita malaria berat atau malaria dengan komplikasi diberikan OAM berupa Artesunat Injeksi atau Artemeter Injeksi.