Tampilkan postingan dengan label Penyakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Februari 2017

Published 15.15.00 by Admin

3 Cara Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi Yang Terjangkau- katasehat.com

Cara Mengobati Penyakit Amandel Dengan Pengobatan Herbal Tanpa Operasi


Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi - Kesehatan memang adalah hal penting untuk diperhatikan. Semua bagian organ tubuh kita dapat terganggu jika tidak dijaga kesehatannya. Misalnya, dalam organ rongga mulut kita.

Siapa yang tidak mengetahui amandel ? Amandel adalah salah satu gangguan kesehatan yang menyerang pada bagian pernapasan anda. Amandel ini ditandai dengan benjolan daging yang tumbuh. Beberapa orang akan khawatir dengan perkembangan amandel ini, tak heran jika banyak yang melakukan pengobatan dengan jelan operasi ringan hingga yang berat.

Tapi tahukah anda jika sekarang ini ada pengobatan amandel tanpa operasi ? Ya, anda bisa mengobati amandel dengan cara yang alami.

Perkembangan penyakit ini pun relatif cukup cepat. Sehingga, jika amandel dibiarkan saja tanpa ada penanganan khusus, amandel tersebut akan tumbuh dengan cepat. Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri dari penderita amandel yang mengalami pembengkakan adalah tubuhnya menderita panas dalam waktu yang panjang, hal ini merupakan gejala amandel yang semakin membengkak.

Selain itu, sering disertai nyeri di seluruh bagian tubuh, dan susah menelan makanan atau minuman, bahkan ada yang untuk bernafas pun susah. Hal tersebut merupakan gejala awal pembengkakan amandel.

Namun, jangan khawatir. Sebab, amandel bukanlah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya, jadi anda dapat mengobati amandel tanpa operasi. Amandel atau nama ilmiahnya  tonsil ini merupakan dua massa jaringan limfatik atau juga sebagai sistem kekebalan tubuh yang terletak di belakang bagian tenggorokan.

Amandel muncul dengan ukuran kecil saat manusia lahir.  Dan akan membesar seiring pertumbuhan usia. Penyakit amandel sendiri muncul ketika terjadi infeksi pada amandel tersebut. Rata-rata penyakit amandel ini menyerang anak-anak yang berusia 3-7 tahun. Sebab pada  usia ini amandel sedang aktif melawan infeksi.

Gangguan kesehatan seperti radang amandel sebenarnya tidak terlalu bahaya. Namun, jika sudah mengalami pembengkakan harus segera ditangani. Beberapa ahli medis menyarankan untuk melakukan operasi ringan untuk pengobatan amandel. Namun, ternyata ada alternatif tips herbal yang dapat digunakan untuk mengobati amandel tanpa operasi.

Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi


Ada pun cara herbal untuk mengobati amandel tanpa operasi adalah sebagai berikut:

1. Siapkan bahan-bahan alami 2 buah mengkudu dan madu murni secukupnya. 

Cara membuatnya, buah mengkudu diperas airnya kemudian tambahan madu asli, aduk hingga rata. Gunakan untuk berkumur dulu, kemudian telan airnya. Lakukan selama 3 kali sehari.

2. Cara kedua, siapkan bahan-bahan 3 buah jeruk nipis dan air kapur sirih secukupnya. 

Cara membuatnya, peras air jeruk nipis kemudian tambahkan air kapur sirih sedikit. Aduk hingga rata kemudian minum sebelum tidur. Lakukan selama 3 hari berturut-turut.

3. Cara ketiga adalah dengan menggunakan ramuan herbal berupa kulit manggis. Anda hanya perlu menyiapkan kulit manggis kemudian tambahkan 2 sendok teh minyak permen. 

Cara membuatnya cukup mudah. Rebus kulit manggis pada 2 botol air, biarkan hingga tersisa sekitar 1 botol air. Kemudian campurkan dengan 2 sendok minyak permen. Aduk hingga rata. Gunakan untuk berkumur lalu telan. Gunakan sehari 3 kali untuk hasil maksimal.

Ketiga cara tersebut merupakan tips dengan pengobatan herbal yang bisa anda lakukan dengan membuat obat-obatan herbal untuk penyakit amandel. Terdapat juga kebiasaan-kebiasaan yang juga perlu anda lakukan untuk mencegah bakteri masuk dan menyerang amandel anda.

Misalnya, cucilah tangan sebelum makan, juga jangan menggunakan alat makan dengan orang lain yang bukan keluarga, memeberi asupan gizi yang baik. Kebiasaan tersebut juga merupakan salah satu cara mengobati amandel tanpa operasi. 

Sekian 3 cara  pengobatan herbal amandel tanpa operasi, Semoga bermanfaat.
Read More
      edit

Minggu, 18 Desember 2016

Published 13.16.00 by Admin

Kolik Pada Bayi - Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

Kolik pada Bayi


Bayi yang menangis sambil menjerit keras, tetapi segera berhenti setelah disusui atau diganti popoknya adalah hal biasa. Namun, jika bayi menjadi sangat rewel dan menangis tanpa henti selama berjam-­jam, apakah hal itu normal ? Jika bayi Anda mengalami hal ini, mungkin saja ia mengalami kolik.

Selain menangis seperti kesakitan, kolik kadang-­kadang di sertai dengan gerakan lengan dan tungkai meronta­-ronta dan kentut berlebih. Penyebab kolik belum jelas diketahui. 

Banyak teori yang mencoba menerangkannya, seperti kemungkinan alergi protein susu sapi, bayi terlalu banyak menelan udara saat menangis sehingga perutnya kembung, dan kemampuan sistem saraf yang masih belum berkembang sempurna, tetapi tidak satupun yang menjelaskan dengan baik. 

Sekitar seperlima bayi mengalami kolik, dengan usia tersering 2–4 minggu, dan akan menghilang ketika berusia 3–4 bulan
Berapa Lama Bayi Tidur ?

Bayi baru lahir membutuhkan 16-20jam sehari untuk tidur. Banyaknya waktu yang digunakan untuk tidur ini karena “jam tubuh”­nya yang belum sempurna dan frekuensi menyusui yang cukup sering sehingga bayi akan sering terbangun. Seiring dengan bertambahnya usia, jam tidur dalam 24 jam akan berkurang dan bayi akan tidur lebih lama dalam tiap episode tidurnya.

Berikut Beberapa Hal yang Dapat Orangtua Lakukan ketika Menghadapi Bayinya Kolik


• Meskipun belum jelas hubungannya, ibu yang menyusui bayi dapat menghindari produk susu, kafein, bawang, dan kubis dari makanannya, bila bayinya mengalami kolik yang berulang.

• Saat kolik berlangsung, atur jarak pemberian ASI paling cepat tiap dua jam untuk menghindari minum terlalu banyak.

• Gendong bayi dan ajak berjalan­-jalan, agar ia merasakan goyangan lembut.

• Nyalakan kipas angin, mesin cuci, pengering rambut, atau alat elektronik yang mengeluarkan bunyi berirama konstan dengan volume yang tidak keras untuk mengalihkan perhatian sang bayi dan menenangkannya.

• Boleh memberikan empeng, jika bayi menyukainya. Namun, perlu diingat, meneruskan kebiasaan menggunakan empeng mempunyai dampak negatif.

• Letakkan perut bayi di atas lutut ibu dan usap-­usap punggungnya.

• Jika ibu/ayah yang mengasuh bayi yang sedang mengalami kolik sampai mengalami stres mendengarkan tangisan bayinya, serahkan bayi pada orang lain untuk dijaga sementara. Jangan sampai Anda mengguncang­-guncang tubuh bayi yang mengalami kolik karena tidak tahan menghadapi kolik bayi Anda.


Jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak normal di luar kolik, maka segera konsultasikan ke dokter.


Read More
      edit
Published 04.44.00 by Admin

Bayi Kuning - Penyebab Bayi Kuning Saat Baru Lahir

Normalkah kuning pada bayi baru lahir ? Kapan harus disinar ?

 

Mengapa dokter meminta pemeriksaan bilirubin jika menjumpai bayi kuning ? 

Inilah beberapa pertanyaan yang sering timbul berkenaan bayi kuning.

 

Pelajari fakta-­faktanya! 


[1] Kuning pada bayi baru lahir disebabkan oleh kadar bilirubin (biasanya bilirubin indirek) yang tinggi. 

Akibat hati bayi belum mampu “membuang” bilirubin secara sempurna (saat bayi dala bentuk janin dalam kandungan, organ hati sang ibu yang membuang bilirubin bayi, tetapi setelah melahirkan, maka bayi harus melakukannya sendiri). Kadarnya yang melebihi ambang normal sehingga akan berdampak pada warna kuning pada kulit dan bagian putih (konjugtiva) mata. Kondisi ini disebut juga jaundice atau ikterus. 

[2] Umumnya, kuning terjadi secara berurutan dari kepala sampai ke kaki. 

[3] Sekitar 60% bayi mengalami kuning dan mayoritas dapat dikategorikan wajar/normal. 

Jika terjadi pada usia dua sampai empat belas hari. Kadar tertinggi bilirubin biasanya terjadi pada rentang usia 3-5 hari. Kuning yang tidak wajar/abnormal adalah bila kuning terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran bayi, atau menetap sampai lebih dari dua minggu. Kondisi­-kondisi ini membutuhkanpemeriksaan darah untuk mengetahui kadar bilirubin total dan menentukan perlu atau tidaknya penanganan lebih lanjut. 

[4] Kadar bilirubin yang melebihi nilai normal membutuhkan terapi sinar (phototherapy). 

Pada kondisi ini sesuaikan dengan grafik yang dirilis oleh American Academy of Pediatrics. Bila tidak teratasi dengan terapi ini, atau saat pemeriksaan awal kadarnya sangat tinggi, mungkin tidak ditangani dengan terapi sinar atau transfusi tukar sesuai panduan) berisiko menimbulkan kernicterus, yaitu kerusakan otak akibat bilirubin yang menembus melewati sa­ war darah­otak.

Bayi akan mengalami kejang dan berisiko terjadi palsi serebral (keterbelakangan mental dan umumnya terjadi gangguan motorik) dan gangguan penglihatan/pendengaran yang sulit dikembalikan fungsinya. 

[5] Menjemur bayi untuk menghilangkan kuning 

Menjemur bayi untuk menghilankan kuning tidak direkomendasikan karena kadar sinar ultraviolet yang tidak terukur secara pasti dan juga dapat berpotensi kulit bayi akan terbakar sinar matahari.

Gambar di bawah adalah grafik yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics. Jika bayi Anda atau bayi kenalan Anda didiagnosis oleh dokter mengalami kuning, diperiksakan bilirubinnya dan disarankan harus mendapatkan terapi sinar, pastikan telah memenuhi kriteria yang ada



Gambar di atas adalah panduan (guide) kapan sebaiknya seorang bayi dengan rentang usia kehamilan ≥ 35 minggu baiknya mendapatkan terapi sinar.

Perhatikan ada tiga garis yang dimuat dalam grafik.

* Garis paling atas (titik-­titik putus) digunakan pada bayi yang terlahir dengan risiko rendah (lower risk), yaitu usia kehamilan ≥ 38 minggu (cukup bulan) dan bayi terlahir dengan sehat. 

* Garis di tengah-­tengah berupa garis­-garis putus digunakan untuk: 
  • bayi dengan risiko sedang (medium risk), yaitu usia kehamilan ≥ 38 minggu dengan faktor risiko seperti asidosis, sepsis/ infeksi berat, atau kadar albumin <3 g/dL) atau 
  • bayi yang terlahir baik dengan usia kehamilan antara minggu ke-35 sanmpai 37

* Garis paling yang bawah yaitu garis lurus utuh dinyatakan untuk bayi yang terlahir dengan usia kehamilan antara minggu ke-35 hingga 37 sehingga akan memiliki faktor risiko yang relatif sama seperti telah disebutkan. Panduan ini mengkhususkan terapi sinar menggunakan fototerapi intensif dengan nilai bilirubin total dalam satuan mg/dL (milligram per desiliter). 

Jika RS tempat bayi Anda dilahirkan menggunakan peralatan fototerapi konvensional (untuk mengetahuinya tanyakan jenisnya pada dokter di RS tempat Anda periksa), maka angka yang ada dikurangi 2­­3 mg/dL Sebagai contoh, misalnya anak Anda saat ini berusia 3 hari (sekitar 72 jam) dan didiagnosa kuning oleh dokter sehingga disarankan dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin totalnya dan disarankan untuk mendapatkan terapi sinar.

 

Berapakah sebenarnya kadar bilirubin total yang mengindikasikan bayi harus disinar ? 

Bayi Anda adalah bayi yang terlahir sehat, berusia kehamilan cukup hanya memiliki fototerapi konvensional, maka bayi Anda terindikasi  mendapatkan terapi sinar apabila nilai bilirubinnya 14­16 mg/ dL. 

Jelas kan? Jadi, bila nilai bilirubin total bayi Anda 12 mg/ dL dan dokter meminta bayi Anda disinar, Anda punya alasan untuk menolaknya. Silakan diskusikan dengan dokter Anda. Grafik di bawah menjelaskan nilai yang menunjukkan indikasi bayi harus mendapatkan transfusi tukar. Cara membacanya hampir sama dengan grafik yan sebelumnya. Anda juga bisa mencoba http://bilitool.org yang memudahkan Anda menentukan nilai ini. Silakan membukanya!


Sumber Referensi:

American Academy of Pediatrics Subkomite Hiperbilirubinemia. Pengelolaan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir bayi 35 minggu atau lebih ofgestation. Pediatrics 2004; 114; 297.
 
Maisels MJ, Bhutani VK, Bogen D, Newman TB, Stark AR, Watchko JF. Hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir bayi ≥ 35 weeks'gestation: update dengan klarifikasi. Pediatrics 2009; 124; 1193.
Read More
      edit

Kamis, 01 Desember 2016

Published 05.35.00 by Admin

Penyebab Kolesterol : Ini 3 Alasan Utama Anda Terserang Kolesterol

Penyebab Timbulnya Kolesterol


Mengapa Kolesterol Bisa Muncul ?

Mengapa Kolesterol Bisa Muncul ?
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Kata "kolesterol" mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Penyakit ini memang dianggap sebagai salah satu penyebab berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner dan stroke.

Sayangnya, tidak banyak masyarakat awam yang mengetahui secara tepat tentang menangani penyebab kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu elemen lemak yang terdapat dalam tubuh manusia. Pada kadar normal tidak akan berbahaya bahkan sebaliknya memiliki banyak fungsi yang baik untuk tubuh. 

Sayangnya, masih banyak ditemukan orang yang mengalami kondisi hiperkolesterol (meningkatnya kadar kolesterol dalam darah). Akibat dari timbulnya berbagai permasalahan hingga komplikasi. Seperti penyakit jantung koroner, hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal ginjal, dan diabetes  adalah beberapa contoh penyakit akibat hiperkolesterol.

Pada tahun 1948, Framingham Heart Study, adanya penelitian yang ditangani oleh National Heart Institute (sekarang dikenal dengan National Heart, lung, and Blood Institute) yang membahas beberapa panyebab penyakit jantung. Riset mereka memberitahukan kepada kita bahwa adanya kenaikan kolesterol adalah pengaruh yang kuat untuk bartambah banyaknya penyakit jantung (angina, serangan jantung, pembedahan by pass atau angiopasty).

Mengingat besarnya bahaya dari kolesterol maka perlu diketahui penyebab kolesterol itu sendiri.

 

3 Penyebab Utama Kolesterol

 

#1. Faktor Genetik

Penyebab kolesterol yang pertama adalah genetik. Hampir 80% kolesterol didalam darah diproduksi oleh tubuh.Faktor genetik menyebabkan produksi kolesterol setiap orang berbeda. Karenanya, sebagian orang mengalami hiperkolesterol walaupun hanya mengonsumsi jenis makanan dengan tingkat kandungan kolesterol tinggi yang relatif sedikit. 

Pada orang yang memiliki kecenderungan seperti ini sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Diharapkan makanan berserat ini mampu melarutkan kolesterol dalam tubuh.

 

#2. Asupan Makanan Yang Tidak Terkontrol

Penyebab kolesterol yang kedua adalah asupan makanan yang tidak terkontrol. Makan Terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi merupakan salah satu penyebab utama hiperkolesterol. 

Selain lemak, kelebihan asupan karbohidrat juga dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Karenanya, mengonsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi seperti nasi, kue, snack, mi, dan roti juga harus dibatasi.

 

Lemak, Ditakuti Tetapi Dibutuhkan 

Lemak merupakan senyawa yang penting bagi tubuh, selain (karbohidrat), protein, vitamin, mineral, dan air. Selain sebagai sumber energi, fungsi lainnya adalah sumber asam lemak esensial, pencita rasa (flavour) pada makanan, pelarut vitamin yang larut lemak seperti vitamin A,D,E, dan K, serta bantalan organ-organ tubuh. 

Senyawa ini juga dibutuhkan dalam proses pembentukan dan penyimpanan hormon seperti hormon esterogen.

Terdapat tiga jenis lemak pada makanan, yaitu
  1. Lemak jenuh berasal dari makanan seperti daging, minyak kelapa, jeroan, dan otak sapi. Lemak ini berbahaya karena banyak mengandung kolesterol.
  2. Lemak tak jenuh tunggal berasal dari makanan laut seperti udang dan kepiting. Dapat dikonsumsi tetapi dalam jumlah terbatas. Sedangkan 
  3. lemak tak jenuh ganda terdiri atas asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, dan asam lemak omega 9. Asam lemak omega 3 berasal dari ikan laut dalam seperti tuna dan tenggiri. 
Omega 3 dapat mencegah kematian mendadak akibat serangan jantung. Selain itu, dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar HDL kolesterol, serta menurunkan risiko terjadinya bekuan atau gumpalan dalam pembuluh darah. Asam lemak omega 6 berasal dari sayuran.

Fungsinya antara lain mencegah penyakit jantung koroner. Sedangkan asam lemak omega 9 (dikenal sebagai minyak zaitun) dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol.

makanan penyebab kolesterol

Asupan lemak harus diperhatikan. Kekurangan asupan lemak maka dapat menyebabkan berkurangnya tenaga. Sementara, kelebihan asupannya dapat menyebakan rusaknya aliran pembuluh darah. Pastikan komposisi atau takaran makanan Anda sehat dengan kata lain kandungan gizi seimbang, untuk menghindari kelebihan lemak adalah denga proporsi 10-15% protein, 20-25% lemak, dan 50-60% karbohidrat.

Berikut ini daftar bahan makanan yang mengandung lemak tinggi.

daftar bahan makanan yang mengandung lemak tinggi.

 

#3. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Image courtesy of atibodyphoto at FreeDigitalPhotos.net

Penyebab kolesterol terakhir yaitu jenis kelamin. Fakta menarik ditemukan pada Profil Kesehatan Republik Indonesia 2005 yang dikeluarkan oleh Departemen Kesahatan R.I. 

Angka harapan hidup wanita ternyata lebih tinggi daripada harapan hidup kaum pria. Angka statistik harapan hidup menunjukan rata-rata umur wanita empat tahun lebih lama dibanding pria.

Mengapa demikian ? Pria ternyata mengalami penurunan

Kemampuan memompa jantung hingga seperempat sejak usia 18-70 tahun, sedangkan wanita hanya terjadi sedikit perubahan pada jantungnya sejak usia 20-70 tahun. Perbedaan ini diduga menyebabkan wanita hidup rata-rata 4-5 tahun lebih lama dibandingkan pria. Pembuluh darah arteri besar yang kaya oksigen akan menjadi kaku dan kurang elastis sejalan dengan penambahan usia, sehingga meningkatkan tekanan darah saat istirahat dan atau selama berolahraga.

Aliran darah pada otot dan kulit juga mengalami penurunan. Kondisi ini ditemukan lebih dini pada pria, sedangkan pada wanita terjadi setelah masa menapouse. Namun, dengan menjalankan program diet rendah kolesterol serta diimbangi dengan pola latihan olahraga yang dilakukan secara teratur akan dapat menghindarkan pria dari risiko ini.

Sebaliknya, apabila wanita memiliki jantung yang lebih kuat, bukan tidak mungkin juga akan berisiko terkena penyakit jantung koroner. Menurut data statistik yang dikeluarkan British Heart Foundation, satu dari enam kematian pada wanita disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pencetusnya, gaya hidup yang tidak sehat.

Read More
      edit

Minggu, 27 November 2016

Published 16.43.00 by Admin

Hipertensi : Penyebab, Gejala dan Tanda, Pencegahan, Pengobatan.

Penyakit Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi

Penyebab Hipertensi

Penyebab Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Peningkatan kejadian hipertensi akan bertambah seiring dengan pertambahan usia seseorang. Meskipun demikian, terjadinya hipertensi bisa disebabkan oleh adanya penyakit, seperti penyakit ginjal kronis, penyakit tiroid, obesitas, atau gangguan tidur (sleep apnea). Beberapa jenis obat juga memicu terjadinya hipertensi.

Konsumsi pil pengontrol kelahiran, kehamilan, dan terapi hormon merupakan beberapa penyebab terjadinya hipertensi. Wanita yang mengonsumsi pil pengontrol kelahiran biasanya akan mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ataupun diastolik.

Sementara itu, terapihormon untuk mengurangi gejala menopause bisa menyebabkan sedikit peningkatan tekanan darah sistolik. Oleh karena itu, maka konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai jenis obat atau terapi yang akan Anda lakukan jika telah mengalami hipertensi.

 

Gejala dan Tanda Hipertensi

Gejala dan Tanda Hipertensi  
Image courtesy of David Castillo Dominici at FreeDigitalPhotos.net

Kejadian hipertensi biasanya tidak memilikitanda dan gejala. Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, rasa panas di tengkuk, atau kepala berat. Namun, gejala tersebut tidak bisa dijadikan patokan ada-tidaknya hipertensi pada diri seseorang. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah.

Seorang pasien biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi hingga ditemukan kerusakan dalam organ, seperti terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, atau gagal ginjal. Karena itu, mengetahui nilai tekanan darah sendiri secara teratur sangat penting meski Anda selalu merasa dalam kondisi sehat.

Ada baiknya Anda menyediakan tensimeter di rumah untuk mengontrol nilai tekanan darah secara teratur.

Bahaya Hipertensi

Bahaya Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Tekanan darah yang tinggi sangat berbahaya karena dapat memperberat kerja organ jantung. Selain itu, aliran tekanan darah tinggi membahayakan arteri, organ jantung, ginjal, dan mata. Penyakit hipertensi sering disebut “silent killer” karena tidak memberikan gejala yang khas, tetapi bisa meningkatkan kejadian stroke, serangan jantung, penyakit ginjal kronik bahkan kebutaan jika tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik.

Apabila tekanan darah Anda selalu tinggi maka dapat menimbulkan kerusakan beberapa organ tubuh. Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan beberapa kejadian sebagai berikut

  • Kerusakan jantung, yaitu jantung tidak dapat memompa darah dalam jumlah cukup ke dalam tubuh.
  • Terbentuknya benjolan abnormal pada dinding arteri yang membawa darah dari jantung ke organ tubuh sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. 
  • Pembuluh darah di ginjal menyempit sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal. 
  • Penyempitan pembuluh arteri di beberapa bagian tubuh sehingga mengurangi aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan lutut. 
  • Pecahnya pembuluh darah di mata.

 

Cara Merawat Hipertensi

Cara Merawat Hipertensi
Image courtesy of AKARAKINGDOMS at FreeDigitalPhotos.net

Banyak masyarakat yang tidak langsung mengalami hipertensi, tetapi mengalami prehipertensi terlebih dahulu. Perlu diketahui, seorang penderita prehipertensi memiliki

kemungkinan besar untuk mengalami hipertensi dikemudian hari. Saat Anda masih mengalami prehipertensi sebaiknya segera menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi. Penderita hipertensi membutuhkan proses perawatan yang lama untuk menjaga agar kestabilan tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal.

Tindakan Pencegahan Hipertensi

Tindakan Pencegahan Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Memang benar bahwa hipertensi dapat dicegah. Seseorang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi dapat melakukan perilaku hidup sehat untuk menjaga nilai tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal.

Beberapa perilaku hidup sehat yang bisa dilakukan antara lain menerapkan diet DASH untuk mewujudkan perilaku makan sehat, aktif beraktivitas fisik, mempertahankan bobot badan normal, berhenti merokok, dan manajemen stres. Kejadian berulang hipertensi dapat dicegah dan ditunda dengan tetap melakukan perilaku hidup sehat meski tekanan darah dalam kondisi normal.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan Hipertensi
Image courtesy of imagerymajestic at FreeDigitalPhotos.net

Hipertensi dapat dikontrol hingga mencapai nilai normal dan stabil. Sebagian besar penderita hipertensi membutuhkan proses pengobatan dalam jangka waktu lama.

Tatalaksana pengobatan hipertensi yang baik dapat secara efektif membantu proses pencegahan atau penundaan terjadinya masalah kesehatan akibat hipertensi.

Prinsip penatalaksanaan pengobatan hipertensi adalah menjadikan tekanan darah seseorang mencapai nilai kurang dari 140/90 mmHg atau nilai kurang dari 130/80 mmHg bagi pasien diabetes atau penyakit ginjal kronis.

Perlakuan pertama yang dilakukan adalah memodifikasi gaya hidup seseorang (lifestyle) menjadi gaya hidup sehat, seperti

 

Kenali Obat Antihipertensi Anda


Image courtesy of nuchylee at FreeDigitalPhotos.net

Sekarang banyak jenis obat antihipertensi yang membantu penderita hipertensi untuk mengendalikan tekanan darahnya dalam keadaan normal.

Ada beberapa jenisobatantihipertensi yang beredar di pasaran dengan mekanisme yang berlainan dalam menurunkan tekanan darah.

- Diuretik

Obat antihipertensi jenis ini menurunkan tekanan darah dengan mengeluarkan kelebihan air dan garam dari dalam tubuh melalui ginjal.

- Beta Blockers

Obat ini membantu organ jantung memperlambat detaknya sehingga darah yang dipompa jantung lebih sedikit dibandingkan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.
ACE Inhibitor

Obat jenis ini mencegah tubuh membentuk hormon angiostensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Alhasil, tekanan darah akan segera turun.

- Angiostensin II Reseptor Blockers

Obat jenis ini memberikan perlindungan terhadap pembuluh darah dari hormon angiostensin II dan mengakibatkan pembuluh darah rileks serta melebar. Akhirnya, tekanan darah bisa turun.

- Kalsium Channel Blocker

Obat jenis ini bertugas untuk mengatur kalsium agar masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi rileks dan tekanan darah turun.

- Alpha Blocker

Obat antihipertensi ini bertugas mengurangi impuls saraf yang mengakibatkan pembuluh darah mengencang sehingga aliran darah lancar dan tekanan darah turun.

- Inhibitor Sistem Saraf

Obat jenis ini bertugas meningkatkan impuls saraf dari otak untuk bersantai dan memperlebar pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat turun.

- Vasodilatator

Obat anti hipertensi jenis ini berfungsi untuk mengendurkan otot-otot dinding pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

Read More
      edit
Published 16.14.00 by Admin

Mengenal Lebih jauh Tekanan Darah Dan Hipertensi

Memahami Pengertian Tekanan Darah dan Hipertensi 

 

A. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan kekuatan atau tenaga yang digunakan oleh darah untuk melawan dinding pembuluh arteri dan biasa diukur dalam satuan millimeter air raksa (mmHg). Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yaitu angka tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan nilai tekanan darah saat fase kontraksi jantung, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat fase relaksasi jantung.

penyakit pengertian Tekanan Darah Dan Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Berbicara tekanan darah, coba bayangkan kran yang dialiri air. Saat air mengalir di dalam kran akan “menggembung” sehingga akan timbul tekanan yang diberikan aliran air terhadap dinding slang. Hal itulah yang terjadi pada pembuluh darah kita. Tekanan yang diberikan darah terhadap pembuluh arteri inilah yang menunjukkan nilai pada alat pengukur tekanan darah.

Tekanan darah dikatakan optimal jika nilai sistolik sebesar 120 mmHg dan 80 mmHg pada nilai diastolik. Nilai tekanan darah seseorang dapat naik dan turun selama satu hari. Nilai tekanan darah lebih rendah saat tidur dan akan meningkat saat bangun tidur, terengah engah, bahagia, panik, atau beraktivitas fisik.

Tekanan darah biasa diukur dengan alat tensimeter atau spigmomanometer. Pengukuran tekanan darah biasa dilakukan pada posisi duduk atau tidur terlentang di atas tempat tidur. Nilai tekanan darah yang terbaca pada alat tensimeter adalah nilai tekanan sistolik per diastolik, misalnya 120/80 mmHg.

Nilai tekanan darah dapat naik dan turun dengan cepat tergantung pada aktivitas dan emosi seseorang.

Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah sebaiknya Anda melakukan beberapa hal berikut.

  • Duduk santai selama 5 menit sebelum pengukuran tekanan darah.
  • Berkemih terlebih dahulu sebelum dilakukan pengukuran tekanan darah. Kondisi kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi nilai tekanan darah.
  • Jangan merokok atau mengonsumsi kopi selama  30 menit sebelum tekanan darah diukur. Kedua aktivitas tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu sementara.

B. Tekanan Darah Tinggi

Pengertian Tekanan Darah Tinggi
Image courtesy of David Castillo Dominici at FreeDigitalPhotos.net

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan menderita penyakit hipertensi apabila setelah melalui beberapa kali pemeriksaan, nilai tekanan darah tetap tinggi—nilai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Data Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VII mengatakan hampir 1 milyar penduduk dunia mengidap hipertensi. Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke atas di Indonesia sebesar 25,8%.

  [Baca Juga : Penyebab, Tanda dan Gejala, Serta Pengobatan Hipertensi]

Klasifikasi dan Diagnosis Hipertensi 

Kriteria yang ditetapkan oleh Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) menjadi dasar dalam pengklasifikasian hipertensi.

Berikut klasifikasi tekanan darah tinggi menurut The Joint National Comitte (JNC-V). 
klasifikasi tekanan darah tinggi menurut The Joint National Comitte (JNC-V)

Nilai sistolik atau diastolik seseorang sering tidak sama untuk setiap kategori. Pada kasus ini lihatlah nilai yang memiliki kategori berat. Contohnya seorang Ibu memiliki nilai sistolik 170 mmHg dan nilai diastolik 80 mmHg maka akan dikategorikan ke dalam hipertensi stadium 2.

Hal serupa juga bisa terjadi saat seseorang memiliki nilai sistolik 130 mmHg dan nilai diastolik sebesar 96 mmHg, akan masuk dalam kategori hipertensi stadium 1.

HIPERTENSI PADA ANAK

Hipertensi tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Hipertensi juga bisa terjadi pada anak-anak. Adanya obesitas, kurangnya aktivitas, dan penyakit lain turut menyebabkan terjadinya hipertensi pada anak.

C. Cara Mendiagnosis Hipertensi

Cara Mendiagnosis tekanan darah tinggi
Image courtesy of phasinphoto at FreeDigitalPhotos.net

Diagnosis hipertensi dilakukan dengan pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter. Tekanan darah perlu diukur beberapa kali untuk memastikan bahwa hasil yang didapatkan akurat. Pengukuran tekanan darah bisa dilakukan oleh dokter, paramedis, atau tenaga kesehatan lain di rumah sakit atau klinik kesehatan.

Apabila nilai tekanan darah Anda termasuk dalam kategoritinggi biasanya dokter menyarankan untuk melakukan pengukuran ulang beberapa saat kemudian. Diagnosis hipertensi pada orang berusia ≥ 50 tahun ditetapkan dengan melihat nilai tekanan darah sistoliknya. Jika nilainya ≥ 140 mmHg bisa dipastikan bahwa lansia tersebut mengalami hipertensi.

Nilai diastolik yang tinggi pada usia muda menggambarkan peningkatan risiko terjadinya serangan jantung. Selain itu, diagnosis hipertensi juga memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut.

Menilai faktor risiko dan morbiditas (kesakitan).

  • Identifikasi penyebab hipertensi.
  • Menilai ada-tidaknya kerusakan organ target.
  • Menilai histori dan penilaian fisik.
  • Tes laboratorium, seperti kadar gula darah, hematokrit dan lipid, serum potasium, kreatinin, dan kalsium, serta urine albumin atau rasio kreatinin.
  • Elektrokardiogram.

D. Jenis-Jenis Hipertensi

Hipertensi yang tidak diketahui sebab pastinya disebut hipertensi esensial, hipertensi primer, atau hipertensi idiopatik. Sementara itu, hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain disebut hipertensi sekunder. Sebagian besar kasus hipertensi di dunia terjadi tanpa sebab yang jelas (hipertensi esensial) dan hanya berkisar 20% kejadian hipertensi yang diakibatkan oleh penyakit lain.

 

E. Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi

Faktor Risiko Terjadinya Tekanan Darah Tinggi
Image courtesy of Ambro at FreeDigitalPhotos.net

Beberapa karakteristik, kondisi, dan kebiasaan seseorang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Berikut beberapa faktor risiko utama terjadinya hipertensi.

 

1. Usia

Kejadian hipertensi cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sebanyak 65% orang Amerika berusia 60 tahun atau lebih mengalami hipertensi. Jenis hipertensi yang banyak dijumpai pada kelompok lansia adalah isolated hypertension. Meskipun demikian, hipertensi tidak selalu hadir seiring dengan proses penuaan.

 

2. Ras

Setiap orang memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami hipertensi. Namun, ras Afrika Amerika lebih berisiko mengalami hipertensi dibandingkan ras Kaukasian atau Amerika Hispanik. Ras Afrika Amerika cenderung lebih cepat mengalami hipertensi dan lebih banyak mengalami kematian akibat hipertensi (mengalami penyakit jantung koroner, stroke, dan kerusakan ginjal).

 

3. Jenis Kelamin

Laki-laki atau perempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalamihipertensi selama kehidupannya. Namun, laki-laki lebih berisiko mengalami hipertensi dibandingkan dengan perempuan saat berusia sebelum 45 tahun. Sebaliknya saat usia 65 tahun ke atas, perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi dibandingkan laki-laki.

Kondisi ini dipengaruhi oleh hormon. Wanita yang memasuki masa menopause, lebih berisiko untuk mengalami obesitas yang akan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

 

4. Obesitas

Seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami prehipertensi atau hipertensi. Indikator yang biasa digunakan untuk menentukan ada-tidaknya obesitas pada seseorang adalah melalui pengukuran IMT atau lingkar perut. Meskipun demikian, kedua indikator tersebut bukanlah indikatorterbaik untuk menentukan terjadinya hipertensi, tetapi menjadi salah satu faktor risiko yang dapat mempercepat kejadian hipertensi.

 

5. Kurang Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan pergerakan otot anggota tubuh yang membutuhkan energi atau pergerakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Contohnya berkebun, berenang, menari, bersepeda, atau yoga. Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, khususnya organ jantung dan paru-paru. Aktivitas fisik juga menyehatkan pembuluh darah dan mencegah hipertensi. Usaha pencegahan hipertensi akan optimal jika aktif beraktivitas fisik dibarengi dengan menjalankan diet sehat dan berhenti merokok.

 

6. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Minuman Beralkohol

Kebiasaan merokok menyebabkan 1 dari 5 kasus kematian di Amerika setiap tahun. Merokok merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang paling bisa dicegah. Pasalnya, zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran tembakau berbahaya bagi sel darah dan organ tubuh lainnya, seperti jantung, pembuluh darah, mata, organ reproduksi, paru-paru, bahkan organ pencernaan.

Selain itu, konsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa risiko hipertensi meningkat dua kali lipat jika mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari tiga gelas sehari.

 

7. Faktor Lain

Riwayat keluarga penderita hipertensi turut meningkat kan risiko kejadian hipertensi. Sementara itu, stres berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi.


Read More
      edit
Published 15.43.00 by Admin

Mengenal Lebih jauh Penyakit Jantung Koroner

Menghindari Penyakit Jantung Koroner dengan Menerapkan Gaya Pola Hidup Sehat

 

Apa Itu Penyakit Jantung ?

Penyakit Jantung Koroner
Image courtesy of hin255 at FreeDigitalPhotos.net

Katasehat.com - Penyakit jantung merupakan penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Ada berbagai macam penyakit jantung, tetapi penyakit jantung yang pada umumnya ditakuti adalah penyakit jantung koroner. Mengapa ? karena Penyakit jantung koroner dapat menyerang siapa saja seperti pada usia produktif yang mana akan menyebabkan serangan jantung hingga berujung pada kematian mendadak.

 

A. Mengenal Penyakit Jantung

Seperti halnya anggota tubuh yang lain, jantung juga memerlukan oksigen serta zat atau makanan sebagai sumber energi agar dapat bekerja memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jantung akan bekerja baik jika pasokan serta pengeluaran seimbang. Jika pembuluh darah koroner tersumbat (menyempit) dengan kata lain pasokan makanan berkurang.

Pasokan zat makanan ke jantung haruslah selalu lancar karena jantung akan terus bekerja tanpa henti. Bagian yang bertugas untuk memasok oksigen dan zat makanan ini adalah pembuluh darah koroner. Jadi, penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung yang disebut PJK (pembuluh darah koroner).

Penyebab penyakit jantung koroner adalah terjadinya penyumbatan, penyempitan, atau kelainan pada pembuluh arteri koroner. Akibatnya, Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat menghentikan peredaran aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.

Dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung dalam memompa darah dapat hilang. Hal ini yang dapat merusak sistem pengontrol irama pada jantung yang dapat berujung kematian. Penyempitan serta penyumbatan pembuluh arteri koroner dapat disebabkan zat lemak (kolesterol dan trigliserida) yang semakin lama semakin banyak hingga akhirnya akan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh arteri.

Hal inilah yang dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga mengganggu kinerja kerja jantung sebagai pemompa darah. Efek yang dominan terjadi pada penderita penyakit jantung koroner adalah hilangnya asupan oksigen dan nutrisi ke organ jantung karena aliran darah ke jantung berkurang. 

Pembentukan plak lemak yang terjadi dalam arteri dapat memengaruhi pembentukan bekuan darah yang dapat mendorong terjadinya serangan jantung. Proses pembentukan plak ini dapat menyebabkan pengerasan arteri yang dinamakan arteriosklerosis. Awalnya penyakit jantung didominasi oleh orang tua. 

Namun, saat ini terdapat kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien di bawah kisaran usia 40 tahun. Hal ini dapat terjadi karena adanya pergeseran pola gaya hidup, kondisi lingkungan yang tidak mendukung serta perilaku masyarakat yang memicu munculnya “tren penyakit” baru yang bersifat degeneratif.

Sejumlah perilaku dan pola gaya hidup yang ditemui pada masyarakat perkotaan seperti mengonsumsi makanan siap saji (fast food) yang memiliki kandungan kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan stres.

 

B. Rangkaian Gejala Penyakit Jantung 

Rangkaian Gejala Penyakit Jantung  koroner
Image courtesy of Nutdanai Apikhomboonwaroot at FreeDigitalPhotos.net

Rangkaian penyebab terjadinya penyakit jantung ini bersifat multifaktorial. Arteriosklerosis diyakini sebagai rangkaian pertama penyebab penyakit jantung. Berikut urutan gejala terjadinya penyakit jantung.

 

#1 Pembentukan Plak

Plak adalah sebuah substansi lemak yang terdapat dalam darah (seperti kolesterol) yang umumnya terbentuk di dalam dan di sekitar otot polos arteri. Akibat dari pembentukan plak terjadi hambatan dalam pembuluh darah yang menghalangi aliran darah. Plak arteriosklerosis dapat menutup sebagian atau keseluruhan rongga arteri yang terkena sehingga menyebabkan arteriosklerosi.

 

#2 Angina

Plak dari kolesterol menyebabkan aliran darah yang kaya oksigen ke jantung menjadi terhambat sehingga otot jantung mengalami angina. Angina adalah rasa nyeri yang terjadi pada otot jantung yang disebabkan terjadinya penyumbatan (penyempitan) lebih dari 50% pada arteri koroner. Sinyal berupa nyeri (angina) ini akan dikeluarkan ketika terjadi serangan jantung iskemia.

 

#3 Angina Pektoris 

Gejala penyakit jantung koroner seperti rasa nyeri atau sesak di dada hanya dirasakan oleh 1/3 penderita. Rasa nyeri ini umunya terjadi di area dada bagian tengah, kemudian menyebar ke leher, dagu, dan lengan. Rasa nyeri tersebut akan hilang beberapa menit kemudian.

Namun, gejala seperti ini sering umumnya kurang disadari oleh penderita sehingga sulit untuk membedakan apakah ini merupakan serangan jantung atau bukan. Umumnya hanya akan terasa seperti “tidak enak badan” saja.

Gejala lainnya adalah terasa tercekik (angina pektoris). Kondisi seperti ini timbul secara tak terduga dan hanya timbul jika jantung dipaksa bekerja keras, misalnya fisik dipaksa bekerja keras atau mengalami tekanan emosional. Serangan Jantung

 

#4 Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi jika ada terjadi hambatan total pada arteri koroner. Serangan jantung tidak seperti angina karena berlangsung lebih lama. Rasa nyerinya ini lebih berat dan tidak akan hilang dengan istirahat ataupun mengkonsumsi obat-obatan. Serangan jantung mengakibatkan kerusakan otot jantung yang permanen.

 

C. Faktor Risiko

Faktor Risiko penyakit jantung
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung koroner.

A. Faktor yang Tidak Dapat Diubah

Faktor risiko yang dikategorika sebagai faktor yang tidakdapat diubah adalah jenis kelamin, usia seseorang (di atas 40 tahun), serta Keturunan (riwayat keluarga dengan riwayat penyakit jantung koroner). Berikut penjelasan dari ketiga faktor risiko tersebut.

[1] Jenis Kelamin

Umumnya jenis kelamin pria lebih berpotensi untuk terkena serangan jantung dibandingkan dengan wanita. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa wanita akan terbebas sepenuhnya dari risiko penyakit jantung koroner. Pada usia muda, memang penderita penyakit jantung koroner ini lebih sedikit diderita oleh wanita. 

Namun, pada wanita yang memasuki usia 65 tahun keatas atau wanita yang tergolong menopause, besarnya risiko terserang penyakit ini akan sama dengan pria. Risiko lebih tinggi juga akan dialami pula oleh wanita yang berusia 35 tahun ke atas yang memiliki kebiasaan merokok.

[2] Usia

Jika usia sudah 40 tahun keatas, semua faktor risiko penyakit ini akan semakin meningkat.

[3] Keturunan

Keturunan atau genetik tidak bisa diabaikan begitu saja sebagai faktor risiko terkena penyakit jantung koroner. Dengan mengetahui riwayat keluarga maka seseorang yang kemungkinan lebih berisiko terkena jantung koroner akan lebih waspada serta cermat dalam mengantisipasi timbulnya serangan .

 

B. Faktor yang Dapat Diubah

Faktor risiko yang dapat diubah atau dikendalikan, artinya kita dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

Berikut ini faktor risiko yang dapat diubah untuk mencegah terkena penyakit jantung koroner.

[1] Kelebihan Berat Badan (Obesitas)

Kegemukan menjadi faktor yang dapat menyebabkan beban jantung semakin berat. Selain itu, timbunan lemak dalam otot jantung dapat mengganggu efisiensi kerja dari gerakan jantung.

[2] Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung koroner. Hipertensi dapat merusak bagian dalam pada pembuluh arteri, sehingga kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika hal ini terus terjadi pada organ jantung, maka akan memicu terjadinya serangan jantung.

[3] Diabetes Melitus

Penyakit ini memiliki peran besar sebagai pemicu terjadinya penyakit jantung dan stroke. Diabetes tipe 2 umumnya berhubungan dengan penyakit obesitas sehingga dapat dicegah dengan menjaga berat badan agar tetap ideal melalui olahraga dan gizi yang seimbang. Adanya penyakit diabetes juga memicu penyempitan pembuluh darah dan arteriosklerosis.

[4] Kadar Lemak Darah (Kolesterol) Tinggi

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah berhubungan dengan peningkatan peluang terjadinya serangan penyakit jantung koroner. Risiko terjadinya arteriosklerosis dan serangan jantung juga sangat dipengaruhi oleh banyaknya atau kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat.

Jika kolesterol yang tersedia lebih banyak dari yang seharusnya dibutuhkan, maka LDL akan beredar dalam aliran darah yang pada akhirnya akan menumpuk di dinding arteri. Sehingga akan terbentuk semacam plak atau timbunan yang menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menjadi sempit.

[5] Merokok

Zat nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan elastisitas pada pembuluh darah menjadi berkurang, sehingga menyebabkan peningkatan pengerasan pembuluh darah arteri dan faktor pembekuan darah. Kondisi seperti ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke. Perokok berisiko terkena stroke dan jantung koroner 2X lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

[6] Kurangnya Aktivitas Fisik

Jika tubuh kurang beraktivitas maka akan terjadi penimbunan lemak yang lebih cepat karena tidak terjadi pembakaran berkala dari energi yang masuk ke dalam tubuh. Oleh Karena itu, risiko atau peluang terjadinya obesitas semakin tinggi. Otot jantung tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini akan memperberat risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

[7] Stres

Stres yang terus-menerus akan memacu meningkatnya kerja jantung dan merangsang pembentukan adrenalin yang berpengaruh buruk khususnya pada kesehatan pembuluh jantung. Tingkat stres yang tinggi akan membahayakan kesehatan. Menurut penelitian ahli kesehatan klinis, stres berat akan dapat memicu semburan adrenalin dan zat katekolamin yang tinggi.

Akibatnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung dan meningkatkan denyut jantung sehingga mengganggu aliran darah ke jantung. Kepribadian pada seseorang juga dapat  memicu munculnya stres. Seseorang yang selalu ingin menang pada setiap kompetisi atau persaingan, sangat agresif, mudah marah akan memicu stres.

Akibatnya, orang tersebut juga berisiko terserang penyakit jantung koroner. Orang yang memiliki tiga dari beberapa faktor risiko tersebut berpeluang menimbulkan penyakit jantung 6X lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang hanya memiliki satu faktor risiko.

Faktor risiko penyakit jantung sangat berkaitan dengan cara diet. Bagaimana pun proses pengaturan gizi sangat berperan dalam menekan timbulnya risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan, sehingga memberi kontribusi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit jantung koroner.

 

D. Pencegahan

pengobatan penyakit jantung
Image courtesy of xedos4 at FreeDigitalPhotos.net

Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor-faktor risiko penyebab sehingga dapat mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. arteriosklerosis merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung, stroke, dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah lainnya.

Bagaimana mencegah terjadinya arteriosklerosis ? Terdapat beberapa cara yang dapat Anda dilakukan yaitu sebagai berikut. 

1. Mengendalikan tekanan darah dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama pemicu terjadinya stroke dan penyakit jantung koroner .

2. Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari asap rokok.

3. membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain pemicu penyakit jantung.

4. Mengurangi berat badan jika Tubuh Anda terlihat gemuk. Dengan mengurangi berat badan, berarti juga mengurangi beban kerja dari organ jantung.

5. Menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Caranya adalah dengan memperbanyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak tak jenuh. Kadar kolesterol harus selalu di bawah 200 mg%, LDL kurang dari 150 mg%, dan HDL lebih dari 50 mg%.

6. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan berkalori tinggi (daging merah dengan lemaknya, daging ayam dan kulitnya, gorengan, gula, serta makanan manis) untuk menjaga kolesterol, kadar gula, dan trigliserida. Selain itu, pastikan kadar trigliserida kurang dari 200 mg%, kadar gula darah post prandial (2 jam setelah makan) tidak lebih 160 mg% dan kadar gula darah puasa 120 mg%, .

(Daging ayam dan kulitnya merupakan makanan tinggi lemak)
(Daging ayam dan kulitnya merupakan makanan tinggi lemak)

7. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung antioksidan akan sangat baik guna mencegah kerusakan pembuluh darah akibat radikal bebas.

8. Mengonsumsi banyak mengandung asam folat dan vitamin B guna menurunkan kadar homosistein yang terdapat di dalam darah.

9. Mengurangi faktor pemicu stres.

10. Mengurangi minum minuman beralkohol. karena Alkohol dapat memicu naiknya tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan menyebabkan kejang arteri

11. Melakukan meditasi dan yoga.

12. Jika diperlukan, minumlah obat-obatan pencegah arteriosklerosis yang dianjurkan oleh dokter. Dalam mengonsumsi obat ini, lebih baik Anda mendapat pengawasan dari dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Read More
      edit

Senin, 14 November 2016

Published 00.58.00 by Admin

Maag Kambuh ? Ini Alasan Mengapa Maag Kambuh Lagi

Apa itu Sakit Maag ?

Sakit maag dalam istilah kedokteran disebut gastritis atau peradangan lambung, gastritis terjadi pada organ tubuh lambung. Lambung terletak di sebelah kiri rongga dada dengan posisi miring ke bawah, menjorok ke kanan mendekati ulu hati. Kadang-kadang orang yang mengalami kondisi ini akan menunjuk atau memegang perut sebelah kiri atau ulu hati, tepat dibawah tulang dada. 

 Apa Itu penyakit Maag

Proses pencernaan makanan setelah dimulut akan terjadi pada organ lambung ini, untuk selanjutnya diteruskan ke usus di bawahnya. Dalam proses pencernaan tersebut dikeluarkan beberapa cairan asam lambung untuk membantu proses penghancuran makanan. Sebagian orang menganggap biasa atau remeh penyakit maag ini, padahal jika tidak dikenali dan dirawat dengan baik pada beberapa kasus tertentu dapat menimbulkan dampak yang fatal berupa kebocoran lambung atau kanker lambung yang berujung pada kematian seseorang.

 

Penyebab  Sakit Maag

Penyakit maag merupakan suatu kondisi terjadinya peradangan pada lambung seseorang yang  mayoritas disebabkan infeksi  bakteri Helicobacter pylori merupakan bakteri yang dapat hidup dan berkembang biak di saluran cerna manusia, lebih tepatnya di bawah lapisan selaput lendir dinding bagian dalam lambung (mukosa lambung). Adanya infeksi Helicobacter Pylori tersebut dapat menimbulkan peradangan pada dinding lambung sehingga mengakibatkan  terjadinya tukak lambung.
Merokok, minum alkohol/minuman keras atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat nonsteroid anti radang (aspirin/ibuprofen/ketoprofen/natrium naproxen), zat atau bahan mengandung racun (cairan pembersih lantai/pestisida/racun )   dapat memburuk kondisi lapisan dalam perut karena memicu peningkatan asam lambung yang berlebihan.
Penyebab lain penyakit maag adalah pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang tidak sehat, stres, jam tidur yang tidak baik, serta meminum kopi dalam takaran yang besar dan berulang-ulang. Penyakit maag ada terjadi secara tiba-tiba (akut) atau secara perlahan dalam jangka waktu lama (kronis).

 

Gejala  Sakit Maag 

Gejala maag diantaranya adalah rasa perih atau nyeri pada ulu hati yang dapat berkurang atau bertambah parah dengan makan, mual, muntah, perut terasa penuh  atau kembung setelah makan, nafsu makan menurun. Apabila gejala tersebut menetap selama seminggu atau lebih, segera periksakan diri anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Tips Agar Terhindar dari Maag 

 Beberapa tips dibawah ini agar Anda dapat terhindar dari penyakit maag .diantaranya adalah 

1. Waktu Makan 

Tinggalkan kebiasaan menunda waktu makan, jangan biarkan perut kosong dalam waktu yang lama karena kebiasaan ini menyebabkan tidak adanya makanan atau minuman yang harus dicerna. Asam lambung bersifat korosif/iritatif (mengikis), apabila di dalam lambung kita tidak ada makanan, maka yang akan dicerna oleh asam lambung adalah lapisan lambung kita sendiri, sehingga kondisi ini dapat memperparah penyakit maag menjadi tukak lambung.

 

2. Jenis Makanan

Sebaiknya penderita maag menghindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang asam/kecut (asam cuka, jahe, jeruk), susu, sari buah sitrus,  pedas (sambal, merica), karena dapat memicu produksi asam lambung. Coklat, kue tart, keju, dan makanan yang berlemak (mengandung minyak, santan, gorengan) juga harus dihindari karena sulit dicerna lambung, demikian juga merokok, karena dapat memicu peradangan lambung. 

Usahakan mengkonsumsi makanan yang teksturnya lembut (lunak) dan mudah dicerna, porsinya sedikit dengan frekuensi sering, perbanyak konsumsi buah dan sayur kecuali buah nangka, pisang ambon, kedongdong  dan sayur  sawi dan kol. Sering-seringlah minum air putih, karena dapat mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. 

Kurangi mengkonsumsi minuman seperti teh, kopi atau soft drink (minuman bersoda). Salah satu jenis makanan untuk mengobati penyakit maag adalah tempe, karena memiliki protein bagus/siap diserap oleh tubuh sebab telah dicerna oleh kapang (jamur) yang ada pada tempe dan senyawa anti peradangan.  

Mengkonsumsi  tempe untuk pengobatan maag dapat disajikan dengan cara dikukus, direbus atau digoreng menggunakan sedikit minyak. Apabila kita disiplin dalam mengatur pola makan ini,  penyakit maag dapat membaik dan gejalanya dapat berkurang tanpa diobati.

 

3. Mengatasi Stres

Stres dapat memperparah gejala maag, stres memang sulit untuk dihindari akan tetapi kita dapat belajar untuk mengatasinya. Untuk dapat mengurangi stres cobalah untuk melakukan aktivitas yang dapat menenangkan diri seperti mendengarkan musik, melakukan aktivitas yang disenangi, memperbanyak dzikir dan membaca al qur’an.

 

4. Berpuasa 

Puasa dapat membantu memperbaiki kerja dari sistem pencernaan dan mengurangi penyakit maag. Seperti kita ketahui, jenis maag ada dua macam; maag ringan dan maag berat. Untuk seseorang yang menderita maag berat memang tidak dianjurkan untuk berpuasa. Namun bagi penderita maag ringan, puasa justru akan membantu proses kesembuhan penyakit maag.
Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai tips merawat maag, semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Read More
      edit

Sabtu, 12 November 2016

Published 21.51.00 by Admin

Keluar Darah Setelah Berhubungan Pada Cairan Laki-laki ?

Pengertian Hematosphermia ( Muncul Darah Setelah Berhubungan)

 Hematospermia

Hematospermia adalah suatu kondisi di mana terdapat darah dalam cairan ejakulat. Hematospermia jarang terjadi dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Cairan ejakulat terdiri dari sp*rma dan cairan-cairan yang diproduksi oleh organ-organ reproduksi.

Saat ejakulasi terjadi, cairan ejakulat akan melewati beberapa saluran hingga saluran kemih bawah (uretra). Pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar saluran tersebut dapat pecah oleh karena beberapa hal sehingga darah akan bercampur dengan cairan ejakulat sehingga saat ejakulasi terlihat cairan ejakulat yang bercampur dengan darah.

Pada usia di bawah 40 tahun, hematospermia dapat terjadi karena adanya infeksi. Infeksi biasanya diikuti dengan beberapa gejala seperti demam, nyeri saat berkemih, dan terdapat darah dalam urin. Hematospermia yang terjadi di atas usia 40 tahun merupakan salah satu gejala dari keganasan, yang paling sering adalah kanker prostat walaupun risikonya rendah yaitu kurang dari 4%.

Bila Anda memiliki keluhan hematospermia dan berusia kurang dari 40 tahun, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila keluhan Anda tadi disertai dengan keluhan lainnya seperti demam ataupun nyeri saat berkemih ataupun saat ejakulasi, serta bila keluhan ini sering Anda alami. 

Bila keluhan hematospermia ini tidak disertai dengan gejala yang lainnya dan Anda tidak sering mengalaminya, maka Anda tidak perlu berkonsultasi dengan dokter.

Bila Anda berusia lebih dari 40 tahun dan memiliki keluhan hematospermia, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, terlebih bila keluhan ini menetap dan bila Anda memiliki faktor risiko lainnya, seperti riwayat kanker ataupun riwayat keluarga dengan kanker.


Read More
      edit

Sabtu, 05 November 2016

Published 04.55.00 by Admin

Mata Merah - Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Mata Merah

Penyakit Mata Merah

Penyakit Mata Merah

Mata merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting. Dengan kondisi mata yang sehat, berbagai macam aktivitas kita bisa berjalan dengan lancar. Maka sudah sepantasnya kita menjaga kesehatan mata kita dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas  kelainan atau penyakit mata merah yang sering terjadi di sekitar Anda beserta cara pencegahan dan penanganannya.

Belekan atau Konjungtivitis ( Penyakit Mata Merah)


Salah satu gangguan pada mata yang cukup sering terjadi adalah penyakit mata merah atau dalam dunia kedokteran disebut konjungtivitis. Penyakit mata merah ini bisa mengenai siapa saja dan sangat mudah menular. Pada musim-musim tertentu, kejadiannya cukup banyak dan tersebar, terutama di kalangan anak usia sekolah. Meskipun jarang yang berakibat fatal, namun kita perlu mengetahui lebih jauh mengenai penyakit mata merah ini, meliputi gejala, komplikasi, penanganan di rumah dan bagaimana pencegahannya.

Konjungtivitis atau yang lebih dikenal dengan penyakit mata merah, adalah peradangan dan infeksi menular pada konjungtiva (yaitu selaput bening yang menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata).  Konjungtivitis disebut dengan “penyakit mata merah” karena bagian putih mata berubah menjadi merah atau merah jambu. 

Penyebab Penyakit Mata Merah


Konjungtivitis disebabkan oleh virus atau bakteri. Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri dan virus serta menular, dikenal sebagai konjungtivitis menular. Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh alergi atau masuknya benda asing ke dalam mata yang menyebabkan mata teriritasi. Konjungtivitis jenis ini tidak menular. 

Gejala Penyakit Mata Merah


Beberapa jenis konjungtivitis dapat sembuh dengan sendirinya, tapi ada juga yang memerlukan pengobatan. Konjungtivitis biasanya diawali dengan munculnya gejala sebagai berikut : 

[Gejala 1] Mata menjadi merah, gatal dan bengkak

[Gejala 2] Keluar cairan lengket dari mata yang bisa berwarna putih, bening, hijau atau kuning.

[Gejala 3] Ada kemungkinan cuma mata sebelah saja yang ter-kena konjungtivitis dan sebelahnya tidak. Namun, bi-asanya kedua mata terinfeksi.

[Gejala 4] Konjungtivitis biasanya tidak membuat mata terasa sakit, tetapi mata menjadi sangat gatal. Rasanya mirip seperti ada bulu mata atau partikel kecil yang masuk ke mata (terasa mengganjal), di mana hal ini sangat mengganggu.

[Gejala 5] Umumnya tidak ada penurunan tajam penglihatan. 

Penanganan Penyakit Mata Merah


Penyakit mata merah atau konjungtivitis yang disebabkan oleh virus termasuk dalam self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Infeksi berlangsung selama kurang lebih satu sampai dua pekan dan biasanya akan membaik. Namun penderita mata merah sebaiknya segera pergi ke dokter jika rasa gatal sangat mengganggu. 

Jika penyakit mata merah disebabkan infeksi oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik yang berupa salep atau tetes mata. Biasanya jika masih bayi akan diberikan salep, sedangkan anak-anak dan orang dewasa diberikan tetes mata. 

Jika konjungtivitis disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak dapat menyembuhkannya. 

Jika penyakit mata tersebut disebabkan oleh alergi atau benda asing, dokter akan menganjurkan penggunaan tetes mata khusus untuk menghilangkan gejala alergi. 

Pengobatan penyakit Mata Merah


Penyakit mata merah yang parah dan dibiarkan saja tanpa penanganan yang tepat bisa menimbulkan komplikasi berupa keratitis atau peradangan pada kornea mata. Jika hal ini terjadi, pengobatannya menjadi lebih sulit dan lama.

Konjungtivitis tergolong penyakit ringan sehingga bisa dilakukan perawatan di rumah. Berikut ini akan disampaikan beberapa langkah penaganan penyakit mata merah yang bisa dilakukan di rumah :

[Pengobatan 1] Seseorang yang menderita penyakit ini hendaknya banyak beristirahat dan tidak beraktivitas di luar rumah untuk sementara waktu. Di samping bermanfaat untuk proses penyembuhan, langkah ini juga akan memini-malisir penularan atau penyebaran pada orang-orang di sekitarnya.

[Pengobatan 2] Percikkan air hangat untuk menghilangkan rasa gatal.

[Pengobatan 3] Kompres mata dengan air dingin atau bongkahan es batu ntuk mengurangi pembengkakan pada mata.

[Pengobatan 4] Bersihkan cairan yang keluar dari mata menggunakan lap hangat.

[Pengobatan 5] Pada penderita anak-anak, orang tua bisa membersih-kan mata secara hati-hati dengan kapas serta air hangat untuk membersihkan belekan yang terbentuk di ujung mata. Jika penyebabnya bakteri, gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika sesuai resep dokter. Bersihkan tangan sebelum meneteskan obat tetes mata atau mengoleskan salep agar tidak memperparah iritasi.

Cara Mencegah Penularan Penyakit Mata Merah


Penyebaran penyakit mata yang satu ini memang cukup mudah, terutama pada anak-anak yang biasanya suka bermain dan berinteraksi di sekolah-sekolah. Beberapa langkah yang bisa ditempuh  untuk mencegah penularan : 

[Pencegahan 1] Usahakan agar penyakit ini tidak menyebar pada orang lain, misalnya memisahkan alat-alat yang digunakan penderita dan jangan sampai digunakan oleh orang lain. Handuk dan lap yang telah digunakan harus langsung dicuci sehingga infeksi tidak menyebar ke anggota keluarga yang lain.

[Pencegahan 2] Jauhi orang dengan  konjungtivitis yang sedang batuk atau bersin.

[Pencegahan 3] Seringlah mencuci tangan dengan air hangat dan sabun atau cairan desinfektan.

[Pencegahan 4] Hindari melakukan kontak langsung dengan penderita, apala-gi menyentuh atau menggunakan barang-barang pribadi mi-lik penderita. Namun demikian, sekedar menatap mata atau mengobrol tidak menularkan konjungtivitis.

[Pencegahan 5] Jangan menggunakan obat tetes mata atau salep mata secara bersama-sama.

[Pencegahan 6] Jangan biarkan anak-anak pergi sekolah ketika mereka menderita konjungtivitis. Seperti kita ketahui, sekolah merupakan salah satu tempat yang rentan terjadi penularan penyakit dari satu anak ke anak yang lain. 

Hal ini disebabkan oleh tempat asal anak yang berbeda-beda kemudian berada di satu tempat yang cukup ramai, saling belajar serta berkomunikasi bersama, makan serta minum secara bersama-sama, saling bersentuhan/bersinggungan (kontak) secara langsung, sementara kondisi imunitas (daya tahan tubuh) anak relatif masih belum sempurna sehingga mudah tertular.

Jika gejala konjungtivitis sudah mereda (mata sudah tidak merah dan kotoran mata sudah tidak berproduksi berlebihan), maka tidak ma-salah jika anak ingin masuk sekolah kembali.
Read More
      edit