Penyakit Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi
Penyebab Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net
Peningkatan kejadian hipertensi akan bertambah seiring dengan pertambahan usia seseorang. Meskipun demikian, terjadinya hipertensi bisa disebabkan oleh adanya penyakit, seperti penyakit ginjal kronis, penyakit tiroid, obesitas, atau gangguan tidur (sleep apnea). Beberapa jenis obat juga memicu terjadinya hipertensi.
Konsumsi pil pengontrol kelahiran, kehamilan, dan terapi hormon merupakan beberapa penyebab terjadinya hipertensi. Wanita yang mengonsumsi pil pengontrol kelahiran biasanya akan mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ataupun diastolik.
Sementara itu, terapihormon untuk mengurangi gejala menopause bisa menyebabkan sedikit peningkatan tekanan darah sistolik. Oleh karena itu, maka konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai jenis obat atau terapi yang akan Anda lakukan jika telah mengalami hipertensi.
Gejala dan Tanda Hipertensi
Image courtesy of David Castillo Dominici at FreeDigitalPhotos.net
Kejadian hipertensi biasanya tidak memilikitanda dan gejala. Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, rasa panas di tengkuk, atau kepala berat. Namun, gejala tersebut tidak bisa dijadikan patokan ada-tidaknya hipertensi pada diri seseorang. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah.
Seorang pasien biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi hingga ditemukan kerusakan dalam organ, seperti terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, atau gagal ginjal. Karena itu, mengetahui nilai tekanan darah sendiri secara teratur sangat penting meski Anda selalu merasa dalam kondisi sehat.
Ada baiknya Anda menyediakan tensimeter di rumah untuk mengontrol nilai tekanan darah secara teratur.
Bahaya Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net
Tekanan darah yang tinggi sangat berbahaya karena dapat memperberat kerja organ jantung. Selain itu, aliran tekanan darah tinggi membahayakan arteri, organ jantung, ginjal, dan mata. Penyakit hipertensi sering disebut “silent killer” karena tidak memberikan gejala yang khas, tetapi bisa meningkatkan kejadian stroke, serangan jantung, penyakit ginjal kronik bahkan kebutaan jika tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik.
Apabila tekanan darah Anda selalu tinggi maka dapat menimbulkan kerusakan beberapa organ tubuh. Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan beberapa kejadian sebagai berikut
- Kerusakan jantung, yaitu jantung tidak dapat memompa darah dalam jumlah cukup ke dalam tubuh.
- Terbentuknya benjolan abnormal pada dinding arteri yang membawa darah dari jantung ke organ tubuh sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.
- Pembuluh darah di ginjal menyempit sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal.
- Penyempitan pembuluh arteri di beberapa bagian tubuh sehingga mengurangi aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan lutut.
- Pecahnya pembuluh darah di mata.
Cara Merawat Hipertensi
Image courtesy of AKARAKINGDOMS at FreeDigitalPhotos.net
Banyak masyarakat yang tidak langsung mengalami hipertensi, tetapi mengalami prehipertensi terlebih dahulu. Perlu diketahui, seorang penderita prehipertensi memiliki
kemungkinan besar untuk mengalami hipertensi dikemudian hari. Saat Anda masih mengalami prehipertensi sebaiknya segera menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi. Penderita hipertensi membutuhkan proses perawatan yang lama untuk menjaga agar kestabilan tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal.
Tindakan Pencegahan Hipertensi
Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net
Memang benar bahwa hipertensi dapat dicegah. Seseorang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi dapat melakukan perilaku hidup sehat untuk menjaga nilai tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal.
Beberapa perilaku hidup sehat yang bisa dilakukan antara lain menerapkan diet DASH untuk mewujudkan perilaku makan sehat, aktif beraktivitas fisik, mempertahankan bobot badan normal, berhenti merokok, dan manajemen stres. Kejadian berulang hipertensi dapat dicegah dan ditunda dengan tetap melakukan perilaku hidup sehat meski tekanan darah dalam kondisi normal.
Pengobatan Hipertensi
Image courtesy of imagerymajestic at FreeDigitalPhotos.net
Hipertensi dapat dikontrol hingga mencapai nilai normal dan stabil. Sebagian besar penderita hipertensi membutuhkan proses pengobatan dalam jangka waktu lama.
Tatalaksana pengobatan hipertensi yang baik dapat secara efektif membantu proses pencegahan atau penundaan terjadinya masalah kesehatan akibat hipertensi.
Prinsip penatalaksanaan pengobatan hipertensi adalah menjadikan tekanan darah seseorang mencapai nilai kurang dari 140/90 mmHg atau nilai kurang dari 130/80 mmHg bagi pasien diabetes atau penyakit ginjal kronis.
Perlakuan pertama yang dilakukan adalah memodifikasi gaya hidup seseorang (lifestyle) menjadi gaya hidup sehat, seperti
Kenali Obat Antihipertensi Anda
Image courtesy of nuchylee at FreeDigitalPhotos.net
Sekarang banyak jenis obat antihipertensi yang membantu penderita hipertensi untuk mengendalikan tekanan darahnya dalam keadaan normal.
Ada beberapa jenisobatantihipertensi yang beredar di pasaran dengan mekanisme yang berlainan dalam menurunkan tekanan darah.
- Diuretik
Obat antihipertensi jenis ini menurunkan tekanan darah dengan mengeluarkan kelebihan air dan garam dari dalam tubuh melalui ginjal.
- Beta Blockers
Obat ini membantu organ jantung memperlambat detaknya sehingga darah yang dipompa jantung lebih sedikit dibandingkan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.
ACE Inhibitor
Obat jenis ini mencegah tubuh membentuk hormon angiostensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Alhasil, tekanan darah akan segera turun.
- Angiostensin II Reseptor Blockers
Obat jenis ini memberikan perlindungan terhadap pembuluh darah dari hormon angiostensin II dan mengakibatkan pembuluh darah rileks serta melebar. Akhirnya, tekanan darah bisa turun.
- Kalsium Channel Blocker
Obat jenis ini bertugas untuk mengatur kalsium agar masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi rileks dan tekanan darah turun.
- Alpha Blocker
Obat antihipertensi ini bertugas mengurangi impuls saraf yang mengakibatkan pembuluh darah mengencang sehingga aliran darah lancar dan tekanan darah turun.
- Inhibitor Sistem Saraf
Obat jenis ini bertugas meningkatkan impuls saraf dari otak untuk bersantai dan memperlebar pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat turun.
- Vasodilatator
Obat anti hipertensi jenis ini berfungsi untuk mengendurkan otot-otot dinding pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.