Kapan Usia Dimulainya Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
Image courtesy of Serge Bertasius Photography at FreeDigitalPhotos.net
Usia optimal dimulainya pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah saat bayi berusia 6 bulan. Sebelum tahun 2001, anjuran pemberian MPASI dapat dimulai saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Seiring berkembangnya penelitian yang membuktikan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memberikan banyak manfaat bagi bayi dan juga ibu,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan waktu optimal pemberian MPASI adalah saat bayi berusia 6 bulan.
Kesalahan Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) Terlalu Dini
Banyak ibu dan ayah (umumnya, bila bayi adalah anak pertama) sangat bersemangat untuk segera memberikan MPASI karena dalam diri mereka ada perasaan bangga dan bahagia telah membuat pencapaian besar. Hal ini dapat memicu orangtua memberikan MPASI terlalu dini.
Selain itu, banyak ibu yang khawatir bayinya kelaparan karena terus-menerus menyusu. Orangtua juga memberikan MPASI dini karena bayi sudah menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. Bayi yang rewel juga sering dihubungkan dengan kebutuhan bayi untuk menerima MPASI.
Selain itu, perkembangan bayi berikut ini juga sering dijadikan alasan pemberian MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan.
Selain itu, banyak ibu yang khawatir bayinya kelaparan karena terus-menerus menyusu. Orangtua juga memberikan MPASI dini karena bayi sudah menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. Bayi yang rewel juga sering dihubungkan dengan kebutuhan bayi untuk menerima MPASI.
Selain itu, perkembangan bayi berikut ini juga sering dijadikan alasan pemberian MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan.
- Refleks bayi mendorong lidah saat mulut bayi disentuh berkurang sejak bayi berusia 4 bulan.
- Bayi mulai menunjukkan kemampuan untuk duduk.
- Bayi menunjukkan keinginan dan kemampuan meraih makanan serta memasukkan ke dalam mulutnya.
- Bayi mulai tumbuh gigi.
- Bayi mudah terganggu saat menyusu sehingga ketertarikan bayi untuk menyusu terlihat seperti berkurang.
Padahal, kesiapan bayi untuk menerima MPASI juga tergantung dari kematangan sistem pencernaan dan perkembangan bayi lainnya. Keluarga terdekat dan teman memiliki peran besar dalam menentukan waktu pemberian MPASI dan jenis makanan yang diberikan sebagai menu awal MPASI. Oleh karena itu, edukasi yang tepat kepada anggota keluarga lain dan lingkungan sangat penting, tidak hanya pada ibu dan ayah.
Berikut ini adalah bahaya atau kerugian memberikan MPASI terlalu dini
Sumber : Key Message Booklet UNICEF
[1] Bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit.
[2] Saat bayi menerima asupan lain selain ASI, imunitas/kekebalan yang diterima bayi akan berkurang.
[3] Pemberian MPASI dini berisiko membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, apalagi bila MPASI tidak disiapkan secara higienis.
[4] Banyak penelitian menyatakan pemberian ASI eksklusif dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti penyakit infeksi telinga, penyakit saluran pencernaan, seperti diare dan pernapasan
[5] Berbagai reaksi muncul akibat sistem pencernaan bayi belum siap.
Bila MPASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi sempurna untuk menerimanya, ada kemungkinan makanan tidak dapat dicerna dengan baik sehingga menimbulkan berbagai reaksi, seperti sembelit/konstipasi, diare, dan perut kembung atau ber-gas.
[6] Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap.
Berbagai enzim seperti amilase (enzim pencerna karbohidrat) yang diproduksi pankreas belum cukup tersedia ketika bayi belum berusia 6 bulan. Begitu pula dengan enzim pencernaan karbohidrat lainnya (seperti maltase dan sukrase) dan pencerna lemak (lipase dan bile salts ).
[7] Bayi berisiko ceenderung menderita alergi pada makanan.
Pemberian ASI eksklusif lebih lama menurunkan angka terjadinya alergi makanan. Pada usia 4–6 bulan, kondisi usus bayi masih “terbuka”. Saat itu, antibodi (sIgA) dari ASI masih bekerja melapisi organ pencernaan bayi dan memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Produksi antibodi dari tubuh bayi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.
[8] Bayi berisiko mengalami obesitas/kegemukan.
Pemberian MPASI dini sering dihubungkan dengan peningkatan berat badan dan kandungan lemak di tubuh anak pada masa datang. Produksi ASI dapat berkurang. Makin banyak makanan padat yang diterima bayi makin tinggi potensi bayi mengurangi permintaan menyusui. Bila ibu tidak mengimitasi frekuensi bayi menyusu dengan memerah, produksi ASI dapat menurun. Bayi yang mengonsumsi makanan padat pada usia yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.
[9] Persentase keberhasilan pengatur jarak kehamilan alami menurun.
Pemberian ASI eksklusif cenderung sangat efektif dan alami dalam mencegah kehamilan. Bila MPASI sudah diberikan, bayi tidak lagi menyusu secara eksklusif sehingga persentase keberhasilan metode pengaturan kehamilan alami ini akan menurun.
[10] Bayi berisiko tidak mendapat nutrisi optimal seperti ASI.
Umumnya bentuk MPASI dini yang diberikan berupa bubur encer/cair yang mudah ditelan bayi. MPASI seperti ini mengenyangkan bayi, tetapi nutrisinya tidak memadai.
[11] Bayi berisiko mengalami invaginasi usus/intususepsi.
Invaginasi usus/intususepsi adalah keadaan suatu segmen usus masuk ke dalam bagian usus lainnya sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, tetapi hipotesis yang paling kuat adalah karena pemberian MPASI yang terlalu cepat.
Kapan Mulai Memberikan MPASI bagi Bayi Preterm/Prematur ?
Image courtesy of Serge Bertasius Photography
Sementara bayi lahir cukup bulan dan sehat menerima MPASI pada usia 6 bulan, bayi-bayi yang dilahirkan preterm/prematur memiliki waktu mulai MPASI yang berbeda. Hal ini disebabkan perkembangan bayi-bayi preterm/prematur dinilai bukan berdasarkan usia kronologis ( Chronological age /CH) atau usia aktual sejak bayi dilahirkan, melainkan berdasarkan usia koreksi ( Corrected age /CA) dan hal ini perlu diketahui oleh ibu dan ayah.
Secara umum, bayi preterm/prematur mulai diberi MPASI saat usia koreksinya (bukan usia kronologisnya) mencapai 6 bulan.
Untuk menghitung usia koreksi, gunakan rumus berikut.
Usia koreksi = usia kronologis – (40 – usia kehamilan saat dilahirkan)
- Contoh: Bayi A dilahirkan prematur pada tanggal 19 Maret 2014. Usia kehamilan saat bayi dilahirkan adalah 30 minggu berdasarkan pemeriksaan USG. Pada tanggal 11 Juni 2014, usia kronologis bayi adalah 12 minggu.
Jadi, perhitungan usia koreksi adalah sebagai berikut.
- Usia koreksi = usia kronologis–(40–usia kehamilan saat dilahirkan) = 12–(40–30)=2.
Tidak tepat jika ibu membandingkan perkembangan bayi preterm/prematur yang lahir pada usia kehamilan 30 minggu dengan bayi yang lahir cukup bulan, walaupun usia kronologis kedua bayi saat itu sama-sama berusia 6 bulan.
Tanda-Tanda Bayi Preterm/Prematur Siap Menerima MPASI
Dokter anak yang menangani bayi preterm/prematur perlu melakukan penilaian kesiapan bayi secara individual dalam menerima MPASI, bukan hanya berdasarkan usia koreksinya. Berikut ini beberapa tanda bayi preterm/prematur siap menerima MPASI.#1 Bayi tidak memiliki masalah menyusu.
#2 Dapat duduk dengan dukungan minimal.
#3 Telah memiliki kontrol leher dan kepala yang baik.
#4 Menunjukkan ketertarikan pada makanan.
#5 Bayi dapat mengambil suatu benda dan memasukkannya ke dalam mulut.
#6 Membuat gerakan mengunyah.
#7 Berkurangnya refleks mendorong lidah.
#8 Dapat mengatur dan memberi tanda bila kenyang seperti menarik / menjauhkan kepala dari payudara ibu, menutup mulut ketika ditawarkan menyusu, atau mendorong keluar ASI / PASI (Pengganti ASI) yang telah masuk ke dalam mulut.
Semoga Bermanfaat...