Rabu, 22 Februari 2017

Published 15.15.00 by Admin

3 Cara Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi Yang Terjangkau- katasehat.com

Cara Mengobati Penyakit Amandel Dengan Pengobatan Herbal Tanpa Operasi


Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi - Kesehatan memang adalah hal penting untuk diperhatikan. Semua bagian organ tubuh kita dapat terganggu jika tidak dijaga kesehatannya. Misalnya, dalam organ rongga mulut kita.

Siapa yang tidak mengetahui amandel ? Amandel adalah salah satu gangguan kesehatan yang menyerang pada bagian pernapasan anda. Amandel ini ditandai dengan benjolan daging yang tumbuh. Beberapa orang akan khawatir dengan perkembangan amandel ini, tak heran jika banyak yang melakukan pengobatan dengan jelan operasi ringan hingga yang berat.

Tapi tahukah anda jika sekarang ini ada pengobatan amandel tanpa operasi ? Ya, anda bisa mengobati amandel dengan cara yang alami.

Perkembangan penyakit ini pun relatif cukup cepat. Sehingga, jika amandel dibiarkan saja tanpa ada penanganan khusus, amandel tersebut akan tumbuh dengan cepat. Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri dari penderita amandel yang mengalami pembengkakan adalah tubuhnya menderita panas dalam waktu yang panjang, hal ini merupakan gejala amandel yang semakin membengkak.

Selain itu, sering disertai nyeri di seluruh bagian tubuh, dan susah menelan makanan atau minuman, bahkan ada yang untuk bernafas pun susah. Hal tersebut merupakan gejala awal pembengkakan amandel.

Namun, jangan khawatir. Sebab, amandel bukanlah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya, jadi anda dapat mengobati amandel tanpa operasi. Amandel atau nama ilmiahnya  tonsil ini merupakan dua massa jaringan limfatik atau juga sebagai sistem kekebalan tubuh yang terletak di belakang bagian tenggorokan.

Amandel muncul dengan ukuran kecil saat manusia lahir.  Dan akan membesar seiring pertumbuhan usia. Penyakit amandel sendiri muncul ketika terjadi infeksi pada amandel tersebut. Rata-rata penyakit amandel ini menyerang anak-anak yang berusia 3-7 tahun. Sebab pada  usia ini amandel sedang aktif melawan infeksi.

Gangguan kesehatan seperti radang amandel sebenarnya tidak terlalu bahaya. Namun, jika sudah mengalami pembengkakan harus segera ditangani. Beberapa ahli medis menyarankan untuk melakukan operasi ringan untuk pengobatan amandel. Namun, ternyata ada alternatif tips herbal yang dapat digunakan untuk mengobati amandel tanpa operasi.

Pengobatan Herbal Amandel Tanpa Operasi


Ada pun cara herbal untuk mengobati amandel tanpa operasi adalah sebagai berikut:

1. Siapkan bahan-bahan alami 2 buah mengkudu dan madu murni secukupnya. 

Cara membuatnya, buah mengkudu diperas airnya kemudian tambahan madu asli, aduk hingga rata. Gunakan untuk berkumur dulu, kemudian telan airnya. Lakukan selama 3 kali sehari.

2. Cara kedua, siapkan bahan-bahan 3 buah jeruk nipis dan air kapur sirih secukupnya. 

Cara membuatnya, peras air jeruk nipis kemudian tambahkan air kapur sirih sedikit. Aduk hingga rata kemudian minum sebelum tidur. Lakukan selama 3 hari berturut-turut.

3. Cara ketiga adalah dengan menggunakan ramuan herbal berupa kulit manggis. Anda hanya perlu menyiapkan kulit manggis kemudian tambahkan 2 sendok teh minyak permen. 

Cara membuatnya cukup mudah. Rebus kulit manggis pada 2 botol air, biarkan hingga tersisa sekitar 1 botol air. Kemudian campurkan dengan 2 sendok minyak permen. Aduk hingga rata. Gunakan untuk berkumur lalu telan. Gunakan sehari 3 kali untuk hasil maksimal.

Ketiga cara tersebut merupakan tips dengan pengobatan herbal yang bisa anda lakukan dengan membuat obat-obatan herbal untuk penyakit amandel. Terdapat juga kebiasaan-kebiasaan yang juga perlu anda lakukan untuk mencegah bakteri masuk dan menyerang amandel anda.

Misalnya, cucilah tangan sebelum makan, juga jangan menggunakan alat makan dengan orang lain yang bukan keluarga, memeberi asupan gizi yang baik. Kebiasaan tersebut juga merupakan salah satu cara mengobati amandel tanpa operasi. 

Sekian 3 cara  pengobatan herbal amandel tanpa operasi, Semoga bermanfaat.
Read More
      edit

Senin, 19 Desember 2016

Published 04.16.00 by Admin

Pengertian Radikal Bebas, Antioksidan, Sistem Kekebalan Tubuh

Radikal Bebas, Antioksidan dan Sistem Kekebalan Tubuh

Apa itu RADIKAL BEBAS ?

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah radikal bebas, baik di dalam majalah, surat kabar bahkan saat menonton iklan di televisi. 

Apa itu RADIKAL BEBAS ?

Apa itu radikal bebas ? Apakah pengaruh radikal bebas bagi kesehatan kita ?

Saat ini, dunia kesehatan sedang menaruh perhatiaannya terhadap radikal bebas, karena semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa radikal bebas sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya seperti jantung koroner, diabetes, bahkan kanker.

Radikal bebas sebenarnya berasal dari molekul oksigen yang jika ditinjau secara kimia, strukturnya telah berubah akibat dari berbagai faktor seperti aktivitas lingkungan. Beberapa akktivitas lingkungan ini dapat berdampak memunculkan radikal bebas, antara lain radiasi sinar ultraviolet, polusi udara, asap kendaraan bermotor, dan asap rokok. makanan kalengan juga berpotensi untuk meninggalkan racun dalam tubuh kita karena mengandung lemak, pengawet, dan sumber radikal bebas.

Radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel dalam tubuh. Jadi, dapat dibayangkan jika semakin banyak radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, akan semakin banyak pula DNA dan sel tubuh yang rusak. Akibatnya, jika semakin banyak sel serta DNA kita yang rusak, maka tubuh secara langsung akan lebih mudah terserang penyakit terutama penyakit kanker.

 

Apa itu ANTIOKSIDAN ?

Buah Blueberry salah satu buah dengan kandungan antioksidan yang tinggi
Buah Blueberry salah satu buah dengan kandungan antioksidan yang tinggi

Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh kita dari serangan radikal bebas yang semakin mudah menyerang saat ketahanan tubuh menurun. Antioksidan sangat besar peranannya pada manusia dalam mencegah terjadinya penyakit, yaitu dengan menekan kerusakan sel yang terjadi akibat serangan radikal bebas.

Antioksidan bisa dengan mudah kita dapatkan dari makanan. Hanya saja, banyak yang belum mengetahui bahwa makanan banyak mengandung antioksidan. Kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin E, karotin, dan polipenol yang terkandung dalam berbagai buah maupun sayuran yang sering kita konsumsi sehari-hari sebenarnya memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi dan bermanfaat untuk tubuh.

Vitamin C dan E sering digunakan secara luas sebagai antioksidan karena lebih aman dan efek samping yang ditimbulkan relatif lebih kecil. Selain itu, radikal bebas juga dapat dinetralkan oleh senyawa yang bersifat antiradikal. Tumbuhan-tumbuhan diketahui kaya akan antiradikal sehingga banyak tumbuh-tumbuhan yang sering digunakan untuk pencegahan kanker maupun pengobatan kanker.

 

Apa Itu Sistem Kekebalan Tubuh dan Imunomodulator

 

Apa sebenarnya sistem kekebalan tubuh dan imunomodulator ? Dan apa hubungannya dengan kesehatan kita ?

Apa Itu Sistem Kekebalan Tubuh dan Imunomo dulator
Photo : stockimages

Sistem kekebalan tubuh atau imunitas adalah sistem pertahanan yang dilakukan oleh badan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman.

Saat kuman atau bahan asing yang dapat menyebabkan penyakit (antigen) masuk ke dalam tubuh, antibodi dalam tubuh akan menyingkirkan, menetralisir, dan menghancurkan kuman atau antigen untuk mempertahankan dan melindungi tubuh agar tidak terkena penyakit. Antibodi adalah zat yang dibentuk oleh tubuh dan berfungsi untuk melindungi tubuh dengan melawan kuman atau antigen yang masuk dalam tubuh.

Imunomodulator berperan untuk meningkatkan fungsi sistem imun dengan menguatkan sistem imun tubuh yang menurun (imunostimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imunosuppressan). Jika sistem imun meningkat, daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri, virus, maupun zat-zat asing penyebab penyakit lainnya akan meningkat.

Kekebalan tubuh (sistem imun) perlu dipertahankan agar tubuh senan tiasa sehat. Pada prinsipnya, orang dengan kondisi sistem imun yang prima tidak akan mudah terkena infeksi. Namun, pada saat sistem imun terganggu atau tidak bekerja dengan baik, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur mudah masuk ke dalam tubuh.

Banyak faktor yang dapat mengakibatkan sistem imun terganggu, diantaranya stres, kurang gizi dan terlalu lelah. Sementara itu, untuk meningkatkan dan mempertahan kekebalan tubuh dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat yaitu istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral. Bila perlu dapat menggunakan suplemen peningkat kekebalan tubuh.

Sistem imun berkembang sesuai dengan perkembangan tubuh. Saat masih bayi, sistem imun belum banyak berkembang, karena be berapa komponon tubuh belum dapat bekerja optimal. Namun, dengan bertambahnya usia dari anak-anak menuju remaja kemudian dewasa, sistem imun berkembang sehingga dapat bekerja lebih optimal.

Namun, saat memasuki usia tua, sistem imun kita akan kembali menurun. Oleh karena itu, anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) mudah sekali terkena penyakit.

 

Selanjutnya, apa hubungan antara sistem imun dan kanker ? Bagaimana cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi pasien kanker ?

Kanker dipengaruhi oleh keadaan jiwa seseorang. Keadaan kejiwaan maupun emosi seseorang akan mempengaruhi sistem imun tubuh. Keadaan tegang yang terus-menerus akan menyebabkan sel akan hiperaktif dan sifatnya akan berubah menjadi ganas sehingga dapat menyebabkan kanker.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa keadaan stres dapat berdampak pada penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh serta kemampuan tubuh dalam melawan berbagai infeksi, dan penyakit khususnya penyakit kanker.
Read More
      edit

Minggu, 18 Desember 2016

Published 15.29.00 by Admin

Bayi Baru Lahir ! Perkembangan Bayi 1 Bulan dan Permasalahannya

Bayi Baru Lahir  - Perkembangan Bayi Baru Lahir


Perkembangan Bayi Baru Lahir
Image courtesy of khunaspix at FreeDigitalPhotos.net

Amati Beberapa Hal Berikut yang Berkaitan dengan Pertumbuhan Bayi Baru Lahir, khususnya perkembangan dan pertumbuhan bayi usia 1 bulan.

 

1. Berat badan bayi baru lahir akan turun dalam beberapa hari pertama (biasanya 5 hari) dan akan kembali ke berat lahir pada usia 7–10 hari.

Hal ini disebabkan berat lahir sesungguhnya mencakup kelebihan cairan tubuh, yang akan dihilangkan perlahan­-lahan dalam beberapa hari berikutnya. Percepatan berat kemudian terjadi lagi pada usia 3 – 6 minggu. 

Rata-­rata berat bayi naik 20–30 gram per hari sehingga pada usia satu bulan beratnya mencapai 4,5 kg. Tinggi badannya juga bertambah 4,5–5 cm dalam bulan ini. Pola pertumbuhan ini bersifat individual antar bayi dan dipengaruhi oleh faktor nutrisi dan genetik (keturunan).

 

2. Lingkar kepala bertambah dari sekitar 35 cm menjadi 38 cm dalam satu bulan dan menggambarkan pertumbuhan otak.

Bayi yang lahir normal kadang mempunyai bentuk tempurung kepala yang tidak simetris, atau kadang disertai lebam/jejas akibat vakum/forseps, dan akan menghilang sendiri dalam satu sampai dua minggu. Perlahan-­lahan, rambut di kepala akan rontok sampai kadang sebagian tampak botak, tetapi akan digantikan dengan rambut yang baru.

 

3. Postur tubuh bayi akan berubah bertahap dari posisi meringkuk seperti saat berada didalam kandungan, menjadi tegak perlahan-­lahan. 

Bayi juga kadang merenggangkan tubuhnya sampai melengkungkan punggungnya. Kedua tungkai akan terlihat semakin tegak, tetapi akan memunculkan posisi bengkok karena berputar ke dalam. Keadaan ini akan menghilang sendiri saat berusia 1–2 tahun.

 

4. Saat berusia 4–5 minggu, wajah bayi akan ditumbuhi oleh bisul-­bisul kecil ataupun Jerawat

Umumnya hal ini disebabkan oleh rangsangan terhadap kelenjar minyak di kulit oleh hormon dapat diperberat oleh iritan yang mengenai kulit bayi, seperti pakaian bayi yang dicuci dengan menggunakan produk deterjen bisa juga disebabkan oleh alergi terhadap penggunaan kosmetik bayi.

 

5. Telapak tangan dan kaki bayi adalah bagian tubuh yang mudah teraba lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya 

Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang mudah mengerut di daerah ini akibat respons terhadap suhu lingkungan. Kadang telapak tangan/kaki dan kuku terlihat biru saat udara dingin dan kembali menjadi merah dengan segera saatdiselimuti/dihangatkan.

 

6. Termostat tubuh yang mengatur suhu naik (demam) atau membuat tubuh menggigil kedinginan belum bekerja baik saat usia awal kehidupan. 

Jaringan lemak bayi juga cenderung berkurang dalam satu sampai dua bulan pertama sehingga orangtua harus mengetahui cara mengenakan pakaian bayinya secara tepat. Pakaikan pakaian hangat saat udara dingin dan kenakan cukup pakaian yang tipis saat udara panas.

 

7. Tali pusat (pusar) akan puput dalam 10 hari – 3 minggu dan meninggalkan bekas kehitaman tanpa luka/cairan merembes. 

Lakukan perawatan tali pusat (sebelum puput) secara kering dan bersih (gunakan kapas yang dibasahi alkohol untuk mengusapnya). Jika tali pusat yang sudah puput tidak mengering dan masih luka setelah dua minggu, segera konsultasikan ke dokter.

 

Cara Merawat Tali Pusat / Tali Pusar

Sebenarnya, prinsip perawatan tali pusat bayi baru lahir cukup sederhana: jaga agar tetap kering dan bersih. Umumnya, sebelum tali pusat puput, bayi tidak dimandikan dengan cara berendam di bak mandi, tetapi dengan dibersihkan dengan waslap. Lagi pula, kulit bayi baru lahir masih cukup tipis dan tidak mudah berkeringat sehingga tidak harus dimandikan setiap hari.

Daerah tali pusat dan sekitarnya juga dijaga agar tidakterkena kain popok dan air sendi/tinja. Perawatan ini boleh ditambahkan dengan mengusap kapas alkohol pada ujung tali pusat dan membiarkannya kering sendiri, lalu membungkusnya dengan kassa kering.

Namun, pusat akan puput selambat-­lambatnya saat bayi berusia delapan minggu. Saat puput, kadang-kadang darah segar masih akan keluar sedikit-­sedikit dan ini adalah kondisi yang wajar.

# Info Singkat

1. Perlukah Bayi Dibedong ?

Bedong atau swaddling boleh dilakukan untuk membuat bayi lebih nyaman, aman, tidak mudah terbangun (tidur lebih nyenyak), dan hangat. Pastikan saat membedong, bayi tidak terikat terlalu erat sehingga masih mampu menggerakkan lengan dan tungkainya. Seiring dengan pertambahan usia, bayi akan mudah lolos dari bedongnya karena tidak betah berlama­lama dengan bedongnya. Inilah saat bayi tidak perlu dibedong lagi.
2. Benarkah Penggunaan Gurita dapat Menjaga Bentuk Tubuh Bayi dan Mencegah “Masuk Angin” ?

Penggunaan gurita tidak dianjurkan lagi, karena cenderung menghalangi gerakan dinding dada saat bernapas sehingga bayi akan kesulitan bernapas. Tanpa menggunakan gurita pun, bayi dengan berat lahir normal akan mampu menjaga suhu tubuhnya tetap hangat dan bentuk tubuh di kemudian hari tetap normal.
3. Jangan Berikan Bedak Tabur, Minyak Telon, dan Kosmetik Apa Pun pada Kulit Bayi.

Bayi terlahir dengan kulit yang masih tipis dan cenderung sensitif. Penggunaan kosmetik berpotensi menimbulkan reaksi alergi kulit pada bayi yang rentan. Bedak tabur dapat menghalangi penguapan keringat, apalagi jika dipakaikan di daerah lipatan (paha, leher, dan ketiak).
Read More
      edit
Published 14.32.00 by Admin

Bayi Baru Lahir ? Cara Melatih Penglihatan, Pendengaran dan Perabaan Bayi

Mengenal Panca Indra Pada Bayi Anda Dan Cara Melatihnya


Bayi baru lahir panca indranya termasuk penglihatan dan pendengaran belum dapat bekerja secara normal, makanya saat baru lahir bayi tidak akan dapat melihat jelas seperti orang dewasa pada umumnya tetapi mereka dapat mengenali sosok yang ada di hadapannya.


Penglihatan Bayi


  • Saat baru lahir, bayi tidak dapat melihat sejelas orang dewasa, tetapi mereka dapat mengenali sosok yang ada di hadapannya.
  • Saat berusia satu bulan, bayi dapat mengenali wajah, ben tuk benda, dan warna-­warni. Jarak pandangnya sekitar 20-30 cm.
  • Saat berusia 3–4 bulan, kebanyakan bayi dapat mem fokuskan pandangan pada benda yang berukuran kecil dan membedakan warna (khususnya merah dan hijau).
  • Saat berusia 4 bulan, koordinasi gerak kedua bola mata sudah cukup baiksehingga bayi mengenali bentukdengan sangat baik (pandangan binokular).
  • Saat berusia 12 bulan, kemampuan penglihatan bayi sama dengan orang dewasa.


Kemampuan penciuman dan Perabaan

  • Dalam usia satu minggu, bayi mengenali bau dari payudara ibunya sendiri serta sudah dapat menoleh menghampirinya, selain itu bayi juga mmapu mengenali bau payudara ibu lain (jika didekatkan kepadanya) sehingga menolak mendekatinya.
  • Bayi menyukai bau wangi dan lembut, dan menghindari bau yang tajam dan menyengat.
  • Bayi baru lahir sensitif terhadap sentuhan yang berasal dari orang lain, termasuk bagaiamana dia disentuh. Bayi yang dielus-elus dengan dengan kasih sayang dan kelembutan, diangkat lalu gendong dengan perlahan, maka bayi merasa nyaman, dibandingkan dengan mencoba mengangkat secara kasar maka Bayi akan merasa tidak nyamana dan menangis. Bayi juga menyukai permukaan yang halus dan empuk seperti kain flanel atau satin, dibandingkan dengan per mukaan kasar seperti tikar anyaman.
  • Ingat, dengan perabaan dan sentuhan halus saat menggendong, menimang-­nimang, dan mengayun­-ayun tubuh bayi akan mampu membuatnya berhenti menangis. Apa artinya ? Bahkan jauh sebelum bayi mampu memahami bahasa lisan dari orangtuanya, mereka telah mampu mengetahui jalan isi pikiran dan perasaan orangtuanya dari cara menyentuh.


Sampai berusia satu bulan, bayi akan mampu melakukan gerakan ­gerakan berikut.

  • Menekuk lengan dengan berporos pada sendi siku.
  • Kedua tangan digerakkan di sekitarjangkauan pandangan mata dan mulut.
  • Menelengkan kepala ke kiri dan kanan jika ditengkurapkan.
  • Jika badan diangkat dan kepala tidak ditopang, maka kepala akan tertekuk jatuh ke belakang.
  • Kedua telapak tangan mengatup rapat.
  • Gerakan refleks cukup dominan (misalnya: refleks menggenggam tangan saat menyentuhkan benda ke dalam genggaman, refleks mengikuti gerakan benda yang menempel ke pipi bayi, dan refleks Moro yaitu saat terkejut bayi melebarkan lengannya, lalu menekuknya lagi sambil ke palanya tertekuk ke belakang).

 

Melatih Pancaindra ( Penglihatan, Pendengaran dan Perabaan) Bayi 

Bagaimana melatih pancaindra bayi, berikut langkah sederhana yang bisa Ibu lakukan

1. Gunakan wajah dan suara: alih-­alih memberikan mainan, wajah orangtua dengan berbagai ekspresi/ mimik, jauh lebih menarik bagi bayi. Sering­-seringlah mengajak bayi bicara, bernyanyi, dan tertawa. Bermainlah dengan usapan tangan, menggaruk, dan cilukba.

2. Tunjukkan ekspresi wajah, suara, dan gerakan yang dapat ditiru bayi. Lakukan pula di hadapan bayi apa yang bisa mereka lakukan. Ini adalah cara benar bagaimana berkomunikasi dengan bayi.

3. Bayi mempelajari hal baru dan mengulang­-ulangnya sampai bisa. Jangan bosan melakukan hal yang sama berulang-­ulang untuk mengajari bayi. Mulai dari menunjukkan bagaimana suatu benda bekerja, sampai bagaimana bereaksi dalam berbagai situasi.

4. Salah satu cara terbaik belajar bicara adalah dengan membacakan buku atau bercerita di hadapan bayi. Biasakan membaca bersama bayi setiap hari. Kebiasaan ini akan memotivasi bayi untuk selalu belajar hal baru.

Tidak ada bayi yang sama. Ada yang tampak antusias saat diajarkan hal baru, ada yang biasa-­biasa saja. Ada yang mudah menangis kencang, ada yang lebih ramah dan kalem. Anda adalah orang yang paling mengetahui pendekatan terbaik dalam mendidik bayi Anda.

Anda pun harus senantiasa sehat dan bahagia agar dapat memberikan waktunya yang terbaik dalam mendidik bayi Anda. Bayi akan merasa aman bersama orangtua yang bahagia. Jika lelah, Anda harus beristirahat cukup, agar bisa mengoptimalkan waktu saat berinteraksi dengan bayi Anda.

 

Read More
      edit
Published 13.16.00 by Admin

Kolik Pada Bayi - Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

Kolik pada Bayi


Bayi yang menangis sambil menjerit keras, tetapi segera berhenti setelah disusui atau diganti popoknya adalah hal biasa. Namun, jika bayi menjadi sangat rewel dan menangis tanpa henti selama berjam-­jam, apakah hal itu normal ? Jika bayi Anda mengalami hal ini, mungkin saja ia mengalami kolik.

Selain menangis seperti kesakitan, kolik kadang-­kadang di sertai dengan gerakan lengan dan tungkai meronta­-ronta dan kentut berlebih. Penyebab kolik belum jelas diketahui. 

Banyak teori yang mencoba menerangkannya, seperti kemungkinan alergi protein susu sapi, bayi terlalu banyak menelan udara saat menangis sehingga perutnya kembung, dan kemampuan sistem saraf yang masih belum berkembang sempurna, tetapi tidak satupun yang menjelaskan dengan baik. 

Sekitar seperlima bayi mengalami kolik, dengan usia tersering 2–4 minggu, dan akan menghilang ketika berusia 3–4 bulan
Berapa Lama Bayi Tidur ?

Bayi baru lahir membutuhkan 16-20jam sehari untuk tidur. Banyaknya waktu yang digunakan untuk tidur ini karena “jam tubuh”­nya yang belum sempurna dan frekuensi menyusui yang cukup sering sehingga bayi akan sering terbangun. Seiring dengan bertambahnya usia, jam tidur dalam 24 jam akan berkurang dan bayi akan tidur lebih lama dalam tiap episode tidurnya.

Berikut Beberapa Hal yang Dapat Orangtua Lakukan ketika Menghadapi Bayinya Kolik


• Meskipun belum jelas hubungannya, ibu yang menyusui bayi dapat menghindari produk susu, kafein, bawang, dan kubis dari makanannya, bila bayinya mengalami kolik yang berulang.

• Saat kolik berlangsung, atur jarak pemberian ASI paling cepat tiap dua jam untuk menghindari minum terlalu banyak.

• Gendong bayi dan ajak berjalan­-jalan, agar ia merasakan goyangan lembut.

• Nyalakan kipas angin, mesin cuci, pengering rambut, atau alat elektronik yang mengeluarkan bunyi berirama konstan dengan volume yang tidak keras untuk mengalihkan perhatian sang bayi dan menenangkannya.

• Boleh memberikan empeng, jika bayi menyukainya. Namun, perlu diingat, meneruskan kebiasaan menggunakan empeng mempunyai dampak negatif.

• Letakkan perut bayi di atas lutut ibu dan usap-­usap punggungnya.

• Jika ibu/ayah yang mengasuh bayi yang sedang mengalami kolik sampai mengalami stres mendengarkan tangisan bayinya, serahkan bayi pada orang lain untuk dijaga sementara. Jangan sampai Anda mengguncang­-guncang tubuh bayi yang mengalami kolik karena tidak tahan menghadapi kolik bayi Anda.


Jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak normal di luar kolik, maka segera konsultasikan ke dokter.


Read More
      edit
Published 12.56.00 by Admin

Bayi Baru Lahir - Normalkah Bayi saya ?

Bayi Baru Lahir - Permasalahan Umum Yang Sering Dijumpai Pada Bayi


Umumnya, perut bayi terlihat lebih buncit dibandingkan dengan anak yang lebih besar jika dibandingkan dengan proporsi dadanya, dan ini adalah kondisi yang normal.

NORMAL ATAU TIDAK, YA ?


 Permasalahan Umum Yang Sering Dijumpai Pada Bayi
Image courtesy of Serge Bertasius Photography at FreeDigitalPhotos.net

Berikut beberapa keadaan pada bayi yang sering kali dianggap abnormal, padahal sebenarnya normal, atau sebaliknya. Mari kita bedakan antara mitos dan fakta.

 

Perut Kembung

Umumnya, perut bayi terlihat lebih buncit dibandingkan dengan anak yang lebih besar jika dibandingkan dengan proporsi dadanya, dan ini adalah kondisi yang normal. Perut teraba lunak dan cenderung lebih berisi setelah menetek/ minum susu. Kondisi yang abnormal atau tidak biasa adalah jika perut buncit/kembung disertai dengan tidak adanya buang air besar (BAB) lebih dari dua hari atau kondisi lainnya seperti muntah berulang. 

Perut juga teraba lebih keras. Kondisi ini bisa jadi karena sesuatu yang ringan seperti konstipasi atau banyak udara, atau yang lebih serius seperti sumbatan di saluran cerna. Segera konsultasikan ke dokter.

 

Kebiruan pada Tangan dan Kaki 

Kadang-­kadang, warna kulit dan kuku tangan dan bayi terlihat lebih biru dibandingkan bagian tubuh yang lain. Kondisi ini umumnya normal terjadi akibat oleh paparan suhu dingin. Jika suhu di sekitarnya menghangat atau bayi diselimuti, maka warna kulit akan kembali merah seperti semula. Bayi yang menangis dengan kencang juga dapat memunculkan warna kebiruan pada bagian wajah dan bibirnya yang akan segera menghilang setelah ia diam. 

Kondisi ini juga merupakan sesuatu yang normal dan sering kali tidak ada hubungannya dengan penyakit jantung bawaan. Namun, apabila bayi mengalami kebiruan pada bibir serta bagian tubuh lainnya disertai dengan sesak napas dan kesulitan menyusu, maka bisa jadi tanda penyakit jantung bawaan yang harus segera dikonsultasikan lebih lanjut.

 

Batuk Sehabis Minum Susu/Menetek 

Batuk seperti ini dapat dialami saat bayi sangat bersema ngat minum atau aliran ASI yang deras tidak diimbangi de ngan kecepatan bayi menelan. Bayi yang baru mulai belajar menyusu juga kadang mengalami hal ini. Keadaan ini akan mulai berkurang pada bayi setelah beristirahat sejenak, lalu akan melanjutkan lagi minumnya. 

Kebiasaan ini lama-kelamaan akan menghilang seiring bertambahny usia bayi , karena bayi sudah mulai terbiasa dengan pola minumnya. Jika bayi mulai mengalami batuk yang tidak kunjung berhenti atau bahkan  lebih parah lagi bayi mengalami sesak napas, atau muntah berulang sesudahnya, maka coba untuk mulai berkonsultasi ke dokter.

 

Napas Berbunyi “Grok­Grok” 

Saat bayi sedang tidur, kadang saat terjaga, kadang pula saat minum ASI, terdengar bunyi “grok­grok”. Apakah ia terkena infeksi sehingga mengalami pilek ? Apakah ia memiliki alergi terhadap kandungan ASI sehingga napasnya berbunyi sebagai bentuk reaksi alergi ? Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan bunyi "grokgrok" ini ? 

Tahukah Anda, bunyi “grok­grok” pada bayi wajar terjadi, hal ini karena kemampuan bayi dalam menelan produksi ludah yang masih dalam tahap “belajar”. Seiring dengan berlanjutnya usia, maka ukuran saluran napas juga akan makin membesar dan kemampuan bayi dalam menelan ludah akan membaik.

Bayi juga termasuk nose­breather, yaitu cenderung bernapas melalui hidung, bukan mulut. Jika terdapat sedikit sumbatan seperti adanya ingus dan lendir, akan menyebabkan timbul nya bunyi. Terlepas dari kondisi ini, kebanyakan anak dengan napas yang kadang-­kadang berbunyi “grok­grok” tampak “tidak peduli/cuek” dengan kondisinya dan tidak tampak kesulitan bernapas (sesak) sama sekali. Maka tidak diperlukan penanganan khusus menghadapi keadaan ini. 

Pada beberapa kondisi seperti ingus yang mengering dan membuat gelisah bayi karena sulit bernapas, boleh saja diberikan tetes hidung yang berisi garam fisiologis (natrium klorida 0,9%).

 

Menangis Tanpa Henti 

Tidak semua tangisan bayi dapat diterjemahkan. Kadang, Anda merasa begitu yakin kalau bayi Anda telah kenyang minum ASI, popoknya tidak basah, tidak mengantuk,  dan tidak kedinginan, tetapi bayi Anda tetap saja menangis. Apakah bayi Anda mengalami kolik ? Ajak bayi Anda bermain dan bernyanyilah untuknya sambil digendong berjalan­-jalan.

Baca juga : Bayi Menangis Tanpa Henti, Kemungkinan Bayi Anda Mengalami Kolik, Bagaimana Mengatasinya ?

Jika bayi tetap menangis, coba perhatikan tubuhnya secara menyeluruh, apakah perutnya membuncit atau bayi muntah berulang, apakah ia sedang demam, atau pola tangisannya seolah mengalami nyeri. Jika bayi tidak berhenti menangis setelah berusaha ditenangkan maka kemungkinan bayi mengalami tanda-tanda yang berbahaya, segera konsultasikan ke dokter.


Read More
      edit
Published 06.43.00 by Admin

Tempat Tidur Bayi - Apakah Perlu Tempat Khusus Untuk Bayi ?

Perhatikan Hal Ini Saat Anda Tidur Bersama bayi


Kehadiran buah hati yang pertama tidak dipungkiri lagi akan menambah kebahagiaan keluarga kecil ayah dan bunda. Bersiaplah mendengarkan suara kecilnya, deraian tawa cerianya, dan tingkahnya yang menggemaskan dari hari ke hari. Perhatian ayah dan bunda pun akan tercurahkan kepada si bintang kecil, mulai dari perawatan sehari­-hari, perkembangan kemampuannya, dan pertumbuhan fisiknya.

 

Tidur Bersama Bayi

Tidur Bersama Bayi
Image courtesy of kdshutterman at FreeDigitalPhotos.net

Sangat dianjurkan untuk ibu yang menyusui agar tidur bersama bayinya, baik dalam satu tempat tidur atau pun dalam satu kamar. Ada banyak alasannya, antara lain agar ibu bisa dengan mudah dan cepat memberikan susu setiap kali bayi terbangun. 

Coba bayangkan bagaimana jika kamar bayinya terpisah ?
Selain itu berdasarkan hasil penelitian, ibu menyusui yang tidur bersama dengan bayinya, maka produksi ASInya akan menjadi lebih lancar, lebih lama menyusui, sehingga bayi akan lebih banyak mendapat ASI.

Akan tetapi bagi ibu yang terlalu lelah bekerja, tidak dianjurkan untuk tidur bersama bayinya. Karena kemungkinan saat beristirahat sehabis lelah bekerja, ibu menjadi tidak waspada dan tidak sadar di mana posisi bayi dan bayi bisa tergencet tubuh ibu. Begitu juga dengan ibu yang sedang sakit dan habis minum obat sehingga mengantuk, maupun ibu pengguna obat­-obatan, atau ibu yang alkoholik.

Jika ada anak yang lebih besar tidur bersama dengan ibu, lebih baik bayi tidak tidur bersama dalam satu tempat tidur karena dikhawatirkan anak yang lebih besar dapat mencederai bayi tanpa sengaja.

Saat Ibu tidur bersama bayi, coba rapatkanlah tempat tidur ke dinding. Jika menggabungkan dua buah kasur, pastikan tidak ada celah atau lubang yang terbuka di antara kedua kasur, sehingga bayi tidak akan tergelincir dan masuk ke dalam lubang atau celah.

Jika bayi tidur terpisah dengan orangtua, bisa menggunakan keranjang bayi (baby box) yang kecil. Jangan terlalu banyak mengisi keranjang bayi dengan mainan, boneka, maupun bantal. Karena jika boneka terjatuh menimpa muka bayi, maka akan mengganggu jalan pernapasannya dan membuatnya sesak napas.

 

Perlukah Bayi Menggunakan Tempat Tidur yang Terpisah ?

Sediakan tempat khusus untuk tidur bayi. Untuk bayi baru lahir bisa berupa keranjang bayi atau box bayi. Bila bayi tidur bersama ibunya, tempat tidur bayi ini dipakai pada saat ibu sedang ada kegiatan lain. 

Yang terpenting adalah tempat (atau kasur) yang datar, padat, dan jangan terlalu empuk karena bayi bisa melesak masuk ke dalam kasurnya. Pastikan juga tidak ada benda­-benda ditempat tidurnya selain bantal dan selimut, agar tidak menutupi saluran napas bayi saat sedang tidur, dan tidak ada celah yang membuat bayi terperangkap di dalamnya.

Pada Usia Berapa Bayi Bisa Tidur di Ruangan Terpisah Dengan Orangtua ? 

 

Tidur Bersama Bayi ? Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Sang Ibu
Image courtesy of phaendin at FreeDigitalPhotos.net

Bayi yang baru lahir perlu membina ikatan dengan orangtua nya, terutama dengan ibunya. Sehingga sampai usia 6 bulan pertama, sebaiknya bayi tidur bersama orangtuanya. Jika ingin tidur terpisah, bisa mulai dicoba saat bayi berusia 1–1,5 tahun

 

Perlukah Bantal Khusus Untuk Bayi ?

Sebenarnya penggunaan bantal tidak dianjurkan untuk bayi, karena bantal yang tidak tepat bisa membuat saluran napas bayi tertekuk dan menghalangi jalan napasnya. Sulit menentukan ketebalan bantal yang pas dan aman untuk bayi. Bentuk belakang kepala bayi yang agak menonjol sebenarnya sudah cukup untuk menjaga agar saluran napasnya tetap lurus dan tidak tertekuk.

Bila menggunakan bantal sebaiknya gunakan bantal yang tipis atau bantal donat (bagian tengahnya bolong) sehingga bisa menjaga posisi kepala bayi agar tidak bergerak kemana-­mana.

 

Selimut yang Bagaimana yang Dianjurkan Untuk Bayi ?

Penggunaan selimut ditentukan oleh keadaan cuaca di lingkungan Anda. Kalau cuacanya dingin, maka pakaikanlah selimut kepada bayi. 

Cara penggunaan selimut yang baik adalah dengan memasukkan tepian selimut ke bawah kasur atau ke bawah tubuh bayi (seperti bedong), agar selimutnya tidak bergerak dan tidak menutupi jalan pernapasan bayi. 

Jaga agar selimut tidak mengikat bayi terlalu ketat, supaya bayi masih bisa menggerakkan badannya, menggunakan bantal sebaiknya gunakan bantal yang tipis atau bantal donat (bagian tengahnya bolong) sehingga bisa menjaga posisi kepala bayi agar tidak bergerak kemana­-mana.




Read More
      edit