Penyakit Selesma
Foto : sehatnesia |
Tanda Dan Gejala Klinis Penyakit Selesma
Demam, batuk, dan pilek merupakan keluhan utama yang dialami anak ketika mengidap selesma. Adapun tanda dan gejala untama yang umumnya muncul adalah pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, ingusan, serta tenggorokan yang terasa kering dan sakit. Selain itu, tanda dan gejala tambahan lain yang menyertainya adalah sakit kepala, batuk, mata berair, linu-linu pada sendi, dan badan terasa lelah.
Sekalipun tidak menjadi tanda utama, demam kerap muncul , khususnya pada bayi dan anak-anak. Umumnya, demam pada selesma (kalaupun ada) tidak terlalu tinggi.
Pengobatan Penyakit Selesma
Selesma termasuk dalam self-limiting disease (penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya) sehingga sebenarnya tidak diperlukan terapi atau pengobatan yang spesifik. Pengobatan untuk penyakit ini hanyalah istirahat yang banyak, minum yang cukup, serta makan makanan yang bergizi. Antibodi dari tubuh anak yang baik akan dapat membunuh virus tanpa perlu obat yang spesifik.
Obat Yang Digunakan Untuk Mengatasi Selesma
Sampai saat ini obat-obatan yang diberikan hanyalah sebagai terapi simtomatik (sebatas gejala yang timbul). Adapun obat-obat yang kerap digunakan untuk mengatasi selesma , antara lain :
1. Analgetik dan Antipiretik
Obat ini digunakan untuk meredakan demam dan sakit kepala. Beberapa obat yang kerap digunakan pada anak, misalnya antara lain parasetamol dan ibuprofen.
2. Dekongestan
Dekongestan berperan sebagai pembuka saluran hidung tidak tersumbat. Beberapa obat yang kerap digunakan pada anak, misalnya pseudoefedrin dan fenilefrin.
3. Antihistamin
Antihistamin adalah obat untuk mengurangi respons alergi dari dalam tubuh. Pilek dan bersin-bersin merupakan indikasi pemberian antihistamin. Beberapa obat yang kerap digunakan adalah CTM, triploridin, dan cetirizine.
4. Antitusif
Obat antitusif digunakan untuk menekan obat. Beberapa obat yang kerap digunakan adalah dekstrometorfan dan kodein (hati-hati untuk menggunakan obat ini pada anak).
Untuk pengunaan obat-obat diatas sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sekalipun beberapa di jual bebas, penggunaannya harus tepat, baik dari segi usia anak, dosis, maupun cara pemberian.
Pada dasarnya, pemberian obat antitusif seperti kodein tidak direkomendasikan oleh dokter (khususnya dokter anak), kecuali atas indikasi tertentu. Kodein sebenarnya harus dibeli dengan resep dokter (bukan obat bebas). Pemberian imunomodulator (untuk meningkatkan daya tahan tubuh) yang sedang marak diiklankan sebaiknya juga dikonsultasikan dengan dokter. Antibiotika tidak diperlukan mengingat penyebabnya adalah virus bukan bakteri.
Pencegahan Penyakit Selesma
Daya tahan tubuh merupakan faktor penting untuk mencegah penyakit selesma. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan khususnya pada anak untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti berolahraga atau beraktivitas fisik secara teratur, istrirahat yang cukup, makan makanan atau buah yang mengandung cukup vitamin (terutama vitamin C).
Selain itu cobalah untuk sering-sering mencuci tangan sehabis berinteraksi dengan orang lain, dan jangan lupa untuk menutup hidung dan mulut sewaktu bersin atau batuk. Sampai saat ini belum ada vaksin untuk penyakit ini, mengingat jumlah virus penyebab yang mencapai 200 jenis.